Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Hasbi Maulana
JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) mengantongi US$ 5 juta untuk melakukan perawatan C-Check Airbus A320 milik PT Indonesia AirAsia (IAA).
"Kami akan merawat A320 milik IAA selama tiga tahun. Untuk tahap awal kami akan melakukan C-check karena pesawat A320 milik mereka relatif baru. Dalam kurun waktu tertentu baru akan dilakukan overhaul," kata Direktur Utama GMF Richard Budihadianto, Rabu (10/11). Sekadar catatan,
Meskipun nilai kontrakkecil, GMF sebagai bengkel perawatan tetap melihat adanya potensi dari IAA. "IAA ini merupakan pelanggan yang potensial karena akan banyak menambah A320 ke depan," sambung Richard.
Presiden Direktur IAA Dharmadi menyebut, sampai akhir tahun maskapainya akan mengoperasikan 14 A320. Sementara tahun depan akan datang dua unit lagi pesawat sejenis. Target IAA dalam kurun lima tahun ke depan adalah mengoperasikan 30 pesawat A320. Saat ini mereka memang masih terikat kontrak maintenance, repair, and overhaul (MRO) dengan ST Aero Singapura sampai 2012.
Meski menjalin kontrak dengan GMF, IAA tak akan menghentikan kontrak dengan IAA. Pertimbangan mereka, kalau sewaktu-waktu hangar GMF sedang penuh untuk memperbaiki pesawat, mereka bisa memanfaatkan jasa bengkel milik anak usaha Singapore Airlines tersebut. "Karena tidak mungkin kami menganggurkan pesawat jika hangar GMF penuh. Namun sebisa mungkin perawatan kami lakukan di GMF karena kami bisa hemat 10%," kata Dharmadi.
Jemsly Hutabarat, Vice President Marketing & Sales GMF menjelaskan bahwa perusahaannya akan menerima order perawatan senilai US$ 100.000 per unit A320 milik IAA.
"Memang tarif C-check A320 lebih murah dibandingkan pesawat lain, arena mesin dan teknologinya lebih baru dan canggih. Dari pesawat yang lebih tua kami bisa dapat US$ 250.000 per unit. Namun karena IAA akan mendatangkan lebih banyak lagi pesawat, kenapa tidak?" jelas Jemsly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News