kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GMF menggandeng Gallant bikin hanggar di Bintan


Sabtu, 11 Oktober 2014 / 07:15 WIB
GMF menggandeng Gallant bikin hanggar di Bintan
ILUSTRASI. Jika ingin rumah Anda tetap kekinian, hindari 5 cara penataan lampu yang sudah ketinggalan zaman ini


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Setelah menambah satu hanggar perawatan pesawat keempat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia berancang-ancang  menambah satu hanggar lagi. Perusahaan ini memilih membangun hanggar perawatan pesawat atau maintenance, repair and overhaul (MRO) di Bintan, Kepulauan Riau.

Di proyek itu, GMF Aero Asia tak bekerja sendiri. Namun, anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk ini menggandeng perusahaan investasi asal Singapura, Gallant Venture. "Kalau izin dari pemegang saham disetujui maka tahun 2017 bisa beroperasi," kata Richard Budihadianto, Chief Executive Officer GMF Aero Asia, kepada KONTAN, beberapa waktu yang lalu.

GMF Aero Asia menggadang hanggar anyar itu akan menjadi pusat perawatan pesawat terbesar, jika dibandingkan  dengan empat hanggar yang sudah dimiliki. Sesua perencanaan, hanggar perawatan di Bintan bakal membidik pangsa pasar luar negeri. 

Salah satu pasar utama bidikan GMF Aero Asia adalah Singapura, yang masih besar. "Nanti yang biasa di Singapura bisa pindah ke Indonesia," begitu harap Richard.  

Nah, sembari menunggu restu dari Garuda Indonesia keluar, rupanya GMF Aero Asia sudah menyepakati skema kerjasama dengan sang mitra usaha, Gallant Venture. Garuda dan Gallant sudah menyepakati porsi kepemilikan saham dalam perusahaan patungan yang akan dibangun. Jatahnya GMF Aero Asia memegang 70% saham, sedangkan Gallant Venture akan mengempit sisanya, 30%.

Kedua perusahaan ini juga sepakat berbagi peran. Gallant Venture akan menyediakan tanah dan fasilitas hanggar perawatan, sedangkan GMF Aero Asia menyediakan tenaga kerja dan sistem teknologi yang dibutuhkan.

Meski GMF Aero Asia mendekap porsi saham mayoritas, tapi perusahaan ini mengaku tak akan merogoh kocek besar untuk investasi pembangunan hanggar seluas 177 hektare (ha) itu. Tanpa menyebutkan besaran kocek yang dialokasikan, Richard memastikan perusahaannya tak akan meminta pendanaan dari induk Garuda Indonesia. 

Sebagai gantinya, perusahaan ini akan mencari pendanaan dari pinjaman perbankan atau melakukan investasi sendiri. Yang pasti, saat ini, GMF Aero Asia mengaku sudah mulai mempersiapkan kebutuhan karyawan untuk dipekerjakan di hanggar anyar mereka itu. Proses pelatihan karyawan pun tengah mereka laksanakan.

GMF Aero Asia menargetkan merekrut 400 orang karyawan per tahun hingga tahun 2018. "Kalau kami hitung-hitung, pada tahun 2020 nanti karyawan kami bisa sampai 5.500 orang," ujar Richard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×