kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GMF rawat lebih banyak lagi pesawat AirAsia


Rabu, 10 November 2010 / 10:17 WIB
GMF rawat lebih banyak lagi pesawat AirAsia
ILUSTRASI. PT Pollux Properties


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Indonesia AirAsia (IAA) bakal merawat lebih banyak lagi pesawatnya di hangar milik PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF); setelah Agustus lalu maskapai yang 49% sahamnya dimiliki AirAsia Berhad Malaysia itu memulai kerja sama dengan merawat satu dari sebelas Airbus A320 yang dimilikinya kepada anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) selama dua tahun.

Direktur Utama GMF Richard Budihadianto menjelaskan penandatanganan kerja sama perawatan pesawat dengan IAA akan dilakukan siang ini di JJIEXPO Kemayoran.

"IAA akan merawat lebih banyak lagi A320 di GMF. Pesawat mereka akan mendapat perawatan C-Check karena relatif masih baru," kata Richard, Rabu (9/11).

Sayangnya, ia masih enggan buka-bukaan berapa unit A320 lagi yang akan dipercayakan IAA kepada bengkel pesawat miliknya itu.

"Tunggu nanti siang saja," elaknya.

Akhir Agustus lalu, Presiden Direktur IAA Dharmadi menjelaskan, maskapainya memulai kerja sama perawatan pesawat dengan GMF untuk satu unit A320.

"Untuk tahap awal memang baru satu pesawat yang kami percayakan ke GMF, karena mereka baru memperoleh sertifikat perawatan A320. Jadi semacam kesempatan bagi mereka untuk membuktikan diri," kata Dharmadi waktu itu.

Jika performa GMF terbukti andal, mantan pilot Garuda Indonesia itu mengaku tidak akan segan mengalihkan seluruh perawatan pesawatnya ke GMF.

Karena dengan melakukan perawatan pesawatnya di perusahaan lokal, penghematan sebesar 10% untuk biaya transportasi pengiriman pesawat ke bengkel luar negeri bisa dilakukan. Saat ini IAA masih memiliki kontrak selama dua tahun dengan ST Aero dari Singapura.

"Kalau memang pekerjaannya bagus, kami tidak akan segan merekomendasikan GMF sebagai bengkel utama bagi pesawat AirAsia Grup. Tapi tentu untuk bisa melakukan itu, GMF harus menambah kapasitas hangarnya yang terbatas," imbuhnya.

Sayangnya, Dharmadi tidak menyebut dengan pasti berapa nilai kontrak pekerjaan merawat satu unit A320 tersebut. Karena menurutnya dalam kerja sama perawatan pesawat tidak dikenal nilai kontrak, tetapi pembayaran dilakukan atas pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan perawatan reguler seperti C-Check tentu lebih murah dibandingkan overhaul mesin pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×