Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek, raksasa ride-hailing Indonesia akan PHK 430 karyawan atau sekitar 9% dari total karyawan mereka. Hal ini seolah menegaskan musim PHK di kalangan startup.
Dilansir dari Bloomberg, PHK Gojek banyak terjadi di divisi GoLife dan GoFood Festivals. Langkah ini menggarisbawahi upaya Gojek untuk merampingkan bisnis intinya untuk fokus pada pembayaran digital, transportasi, dan pengiriman makanan, yang bertujuan membantu operator aplikasi super ini untuk meraup keuntungan.
Baca Juga: Ada PHK di Gojek, begini awal ceritanya....
Nah, Gojek bergabung dengan saingan beratnya yakni Grab dalam hal menyisihkan stafnya karena perusahaan teknologi terbesar di Asia ini harus bergulat dengan lockdown virus corona.
"Tantangan terbesar adalah tingkat ketidakpastian di depan dan fakta sulit bahwa ini akan selamanya mengubah bagaimana beberapa bisnis dan produk kami perlu beroperasi," kata Co-Chief Executive Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi dalam email internal kepada karyawan pada hari Selasa .
PHK ini terjadi setelah manajer Gojek berjanji untuk menyalurkan 25% dari gaji mereka pada tahun berikutnya ke dalam dana yang dirancang untuk mendukung pengemudi, pedagang dan mitra.
Anggaran yang ditetapkan untuk kenaikan gaji karyawan tahunan juga dialihkan, sehingga menghasilkan jumlah total dana sekitar US$ 6 juta.
Baca Juga: Gojek PHK ratusan karyawan, empat layanan ini dihentikan
Di sisi lain, perusahaan teknologi di seluruh dunia telah melakukan PHK pekerja dalam jumlah besar sejak virus corona dinyatakan sebagai pandemi pada bulan Maret.