kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Golden Eagle bidik kenaikan produksi 38%


Selasa, 28 Februari 2017 / 13:55 WIB
Golden Eagle bidik kenaikan produksi 38%


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Manajemen PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) bersiap tancap gas mengeruk batubara di Musi Rawas di Sumatra Selatan. Kegiatan produksi ini mereka lakukan setelah menyelesaikan pembangunan infrastruktur di tambang itu.

Perusahaan ini menargetkan produksi sekitar 1,46 juta ton -1,5 juta ton atau naik 35%-38% dari produksi 1,08 juta ton sepanjang tahun lalu.

Roza Permana Putra, Direktur Utama Golden Eagle Energy menyebut pada saat musim hujan seperti sekarang produksi batubara memang turun. Biasanya produksi batubara turun 20%-30%. "Kalau sudah tidak hujan lagi, kami akan perbaiki dan kebut produksinya," katanya kepada KONTAN, Senin (27/2).

Selain mengoptimalkan produksi di Musi Rawas, manajemen perusahaan ini juga mengalokasikan anggarkan belanja modal sekitar US$ 25 juta - US$ 30 juta ekspansi usaha. Yang pertama adalah untuk memperbesar kepemilikan saham di tambang Tabalong, Kalimantan Selatan.

Saat ini, Golden Eagle mengempit saham 34% di tambang tersebut, dan berencana jadi pemegang saham mayoritas 59% pada tahun ini. Maklum, cadangan batubara di tambang tersebut mencapai 109 juta ton. "Ini masih proses negosiasi dan mudah-mudahan bisa kelar pada semester kedua 2017," timpalnya.

Ekspansi lainnya adalah rencana menambah 50 truk angkutan tambahan yang diharap bisa beroperasi kuartal II-2017, hingga akhir 2017. Langka ini untuk mengantisipasi penurunan angkutan dari jalan tambang (hauling). Sedangkan untuk angkutan lewat dermaga dan kapal tongkang tidak ada kendala.

Menurut Roza, ekspansi ini tidak terlepas dari lonjakan harga batubara yang terjadi belakangan ini. Nah, untuk bisa menyalurkan produksi batubara tersebut, Golden Eagle bakal mencoba memperluas pasar ekspor.

Bila tahun lalu sekitar 56% dari total produksi batubara SMMT dijual ke Thailand, maka tahun ini, pihaknya akan memperluas ke beberapa negara di Asia Tenggara yang lain seperti Vietnam, Filipina, Hong Kong dan negara-negara di kawasan Asia.

Selain ekspansi tambang, Golden Eagle juga tengah berupaya menggarap sektor tenaga listrik pada tahun ini. Misalnya saat ini lagi menunggu proses tender PLTU Bangka karena sudah lulus pra kualifikasi. Kemudian mengincar proyek PLTU Mulut Tambang untuk tambang Musi Rawas, karena ada kecocokan spesifikasi batubara. "Kami fokus di dua proyek itu," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×