Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadikan kawasan Puri sebagai pusat bisnis baru di Jakarta Barat menari minat pengembang. Termasuk Goldland Group, pengembang yang sempat memiliki 35% saham di PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Pengembang ini berniat mengembangkan lahan (landbank) 30 hektare (ha) miliknya menjadi kawasan terpadu bernama Puri 11.
Tahap pertama, Goldland akan meluncurkan kluster residensial Royal Residence, penthouse, serta area komersial Alfresco Dining di koridor jalan tol Jakarta-Tangerang sepanjang 300 meter (m). "Target pasar premium dan harga di atas Rp 5 miliar per unit," papar Hendry Widjaja, Managing Director Goldland, Kamis (28/11).
Lantas, perusahaan ini akan mendirikan apartemen serta fasilitas komersial berupa mal, perkantoran, hotel bintang empat dan pusat gaya hidup pada dua atau tiga tahun mendatang. Estimasinya, pengembangan Puri 11 selesai pada 2020.
Untuk menggarap fasilitas komersial, Goldland akan menggandeng mitra. "Fasilitas komersial akan menempati lahan 18 ha. Kalau kami bangun sendiri pasti makan waktu lama," jelasnya.
Hendry mengklaim sudah melakukan pembicaraan dengan operator mal dari luar negeri yang masih dirahasikan identitasnya. Nantinya, mereka akan membentuk anak usaha patungan untuk mengelola mal ini.
Lantaran belum ada kepastian soal mitra kerja, Goldland mengaku belum bisa memberi estimasi nilai investasi Puri 11 secara keseluruhan. Yang jelas, untuk tahap pertama sekitar Rp 600 miliar.
Selain Goldland, di pusat bisnis ini juga ada Agung Sedayu Group dengan proyek Green Lake City seluas 150 ha. Lantas PT Metropolitan Land Tbk dengan proyek Metland West City.
Bersama Goldland, ketiga pengembang tengah membangun akses ke proyek mereka berupa pintu gerbang tol di kilometer 11 ruas jalan tol Jakarta - Tangerang. Pendanaan proyek ini senilai Rp 200 miliar yang dibagi sama rata diantara ketiga pengembang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News