Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang bergerak fluktuatif sejak awal tahun membuka peluang bagi eksportir.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 3,32% secara year-to-date (ytd) per Jumat (26/9/2025), ke level Rp 16.775 per dolar AS.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, mengatakan pelemahan rupiah memang memberikan sedikit keuntungan (windfall) bagi pelaku ekspor.
Baca Juga: Pelemahan Rupiah Berpotensi Tekan PMI Manufaktur dan Picu Inflasi
“Selagi harga ekspor lebih kompetitif, maka strategi yang bisa dilakukan adalah memperbanyak volume ekspor," ujar Benny kepada Kontan, Minggu (28/9/2025).
Meski begitu, Benny menegaskan belum dapat menghitung seberapa besar dampak pelemahan rupiah terhadap peningkatan penerimaan ekspor. Ia juga mengingatkan bahwa pelemahan rupiah tetap harus diwaspadai.
Baca Juga: Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Tekan Inflasi Terselubung dan Melemahkan PMI Manufaktur
“Yang harus diperhatikan adalah kenaikan komponen rupiah dan biaya produksi serta jasa dalam negeri," jelasnya.
Lebih lanjut, Benny menilai fluktuasi nilai tukar masih dapat ditoleransi sepanjang perubahannya tidak lebih dari 10%.
Selanjutnya: BNI Dukung Dana Lestari ITB Lewat wondr ITB Ultra Marathon 2025
Menarik Dibaca: Nasi Bebek Ibu Chotijeh, Antrean Panjang di Pasar Baru Sejak 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News