kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,34   -8,02   -0.86%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab luncurkan GrabCar elektrik pertama di Indonesia


Senin, 27 Januari 2020 / 14:10 WIB
Grab luncurkan GrabCar elektrik pertama di Indonesia
ILUSTRASI. Grab Luncurkan GrabCar Elektrik pertama di Indonesia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

“Setelah meluncurkan EV Grab Ecosystem Roadmap tahun lalu, kami sangat senang hari ini bisa meluncurkan GrabCar Elektrik Powered by Hyundai yang pertama kali di Indonesia” ujar Ridzki dalam peluncuran layanan GrabCar Elektrik di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang (27/1).

Layanan ini merupakan langkah awal Grab dalam mendukung dan membantu program pemerintah dalam menggunakan kendaraan listrik sebagai transportasi publik.

Sebagai langkah awal, pihaknya menggunakan 20 unit kendaraan mobil listrik dari Hyundai Motor Indonesia. Dalam penyediaan layanan mobil listrik ini, pihaknya pun memasang tarif lebih tinggi dari tarif reguler. "Kalau untuk tarif memang berbeda, akan lebih naik sekitar 10% sampai 15% dari yang biasanya," ujarnya.

Biasanya untuk tarif GrabCar yang menggunakan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) akan dikenakan tarif mulai Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per kilometer. Berbeda dengan kendaraan listrik yang akan dikenakan tarif kisaran Rp17.000 hingga Rp 25.000 per kilometer.

Baca Juga: Astra Honda Motor (AHM) sebut pasar sepeda motor listrik dalam negeri masih menantang

Menurutnya, perbedaan tarif pada layanan ini dikarenakan mobil yang nyaman dan lebih eksklusif. Ditambah, mitra GrabCar yang akan membawa mobil listrik ini pun merupakan mitra pilihan.

Lalu, Ridzki juga memastikan, bila para driver yang mengendarai Grabcar Elektrik ini adalah mitra pilihan yang sudah menempuh masa pelatihan terlebih dulu. Sebab, ada perbedaan antara mengendarai mobil berbahan bakar BBM dengan listrik.

Ridzki juga menargetkan di tahun ini Grab bisa meluncurkan 500 unit kendaraan mobil listrik yang bisa di operasikan. "Tentunya tergantung dari beberapa hal yang saat ini kita sedang di bicarakan dengan pemerintah untuk pembentukan ekosistemnya. Jadi kita targetkan bisa 500 unit tapi tergantung dengan pembentukan ekosistemnya. Mulai dari charging station, kemudian dari pemerintah juga regulasinya, insentifnya, lalu juga bagaimana mobilnya menyesuaikan dengan apa yang kita lakukan hari ini," katanya.

Mengenai nilai investasi pada GrabCar Elektrik ini, Ridzki enggan menyebutkan lebih lanjut. "mungkin itu bukan untuk publik ya berapa investasi untuk ini, yang jelas ini adalah komitmen kami untuk investasi di Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Mobil hybrid dan PHEV tidak kebal aturan ganjil genap di Jakarta




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×