kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Grab: Potensi kerugian order fiktif mencapai 20%


Kamis, 07 Juni 2018 / 23:18 WIB
Grab: Potensi kerugian order fiktif mencapai 20%
ILUSTRASI. MoU BTN & GRAB-KPR Subsidi untuk mitra Grab Indonesia


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikator Grab mengaku sangat dirugikan atas praktik order fiktif. Potensi kerugian yang diderita Grab mencapai 20% dari seluruh transaksi perjalanan di Asia Tenggara.

“Di mana yang seharusnya masuk ke mereka yang memberikan layanan, tapi sampainya salah. Oknum itu hanya tinggal di satu ruangan dan main-main Handphonenya saja,” ujar Head of Public Affair Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno saat di temui di Kantor Indef, Kamis (7/6).

Tri menegaskan praktik order fiktif ini menjadi isu serius. Pasalnya dampaknya ke industri cukup besar.

Di sisi lain, tindakan kecurangan yang dilakukan rata-rata oknum menggunakan multiphone. Di mana ada yang berperan sebagai pengemudi, dan ada yang menjadi penumpang dan mereka saling order.

Selain itu juga menggunakan fake GPS untuk mempermudah mereka memperoleh order.

“Mereka juga menggunakan mod, aplikasi in di inject ke Handphone mereka sehingga bisa mencurangi sistem platform aplikasi,” tambah Nanu sapaan akrabnya.

Kemampuan untuk mendeteksi dan menanggulangi tidak kecurangan ini adalah hal yang sangat penting. Jadi penentu perusahaan aplikator bisa bertahan atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×