kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

Grab Singapura Bantah Akan Akuisisi Gojek Indonesia


Senin, 09 Juni 2025 / 19:17 WIB
Grab Singapura Bantah Akan Akuisisi Gojek Indonesia
ILUSTRASI. A Grab logo is pictured at the Money 20/20 Asia Fintech Trade Show in Singapore March 21, 2019. Picture taken March 21, 2019. REUTERS/Anshuman Daga


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan transportasi online dan layanan antar yang berbasis di Singapura, Grab pada Senin (9/6) membantah melakukan pembicaraan terkait kemungkinan kerja sama atau akuisisi dengan GoTo.

Sebelumnya, Reuters melaporkan Grab yang terdaftar di bursa saham Nasdaq sedang mempertimbangkan untuk membeli GoTo pada kuartal kedua tahun ini. Grab juga dikabarkan telah menyewa penasihat untuk membantu dalam rencana tersebut. Laporan ini berdasarkan informasi dari dua sumber yang mengetahui hal itu.

Sumber lain mengatakan bahwa nilai potensi kesepakatan tersebut bisa mencapai sekitar US$ 7 miliar.

Namun, dalam pernyataan resminya ke bursa saham, Grab menyampaikan sebagai berikut : "Beberapa media melaporkan bahwa kami sedang berdiskusi terkait kemungkinan transaksi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Saat ini, tidak ada diskusi yang sedang berlangsung, dan Grab belum menandatangani kesepakatan apa pun."

Baca Juga: Danantara Incar Kepemilikan Saham Minoritas GOTO Jelang Kesepakatan dengan Grab

Sementara itu, Bloomberg melaporkan Jumat mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa lembaga dana kekayaan negara Indonesia, Danantara, sedang mempertimbangkan untuk ikut terlibat dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab senilai US$ 7 miliar.

Grab juga menambahkan dalam dokumen resminya: "Kami akan tetap selektif dan berhati-hati dalam menggunakan dana kami. Kami fokus untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan, baik melalui pengembangan internal maupun peluang akuisisi, sesuai dengan strategi alokasi modal kami."

Grab menegaskan Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi perusahaan. "Kami terus berkomitmen melayani pelanggan, mitra pengemudi, dan mitra usaha kami di Indonesia dengan sebaik-baiknya," tulis manajemen. 

Selama beberapa tahun terakhir, banyak sumber menyebutkan kemungkinan merger antara Grab dan GoTo. Dalam pernyataan terpisah, Grab juga menyampaikan nilai transaksi layanan on-demand mereka naik 19% di bulan April dan Mei dibanding tahun sebelumnya, dan jumlah perjalanan (mobility rides) meningkat 23% pada periode yang sama.

Selanjutnya: Saudi Arabia's First-Quarter GDP Grows by 3.4%, Beating Flash Estimates

Menarik Dibaca: Punya 3 Aset Ini, Robert Kiyosaki Bilang, Lebih Baik Dibanding Jadi Pecundang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×