kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

GrabTaxi lebarkan sayap ke Padang


Kamis, 12 Maret 2015 / 19:15 WIB
GrabTaxi lebarkan sayap ke Padang
ILUSTRASI. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dapat dikelola dengan kombinasi modifikasi gaya hidup dan obat-obatan.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Jaringan startup pemesanan taksi, GrabTaxi kini mulai melebarkan sayapnya keluar kawasan Jabodetabek. Berbeda dari pemain lainnya, perusahaan asal Malaysia itu lebih memilih untuk mengembangkan bisnis bukan di lokasi wisata seperti Bali dan Yogyakarta. Dengan alasan tingkat penggunaan telepon pintar yang tinggi, GrabTaxi memutuskan untuk membuka operasi di Padang.

“Padang ini menjadi salah satu test city kita setelah Jabodetabek,” kata Kiki Rizki, Head of Marketing GrabTaxi kemarin (12/3).

Menurut Kiki setelah uji coba peluncuran versi beta pada 2 Maret kemarin, hingga kini ternyata peminatnya cukup banyak. Bahkan kata dia, tanpa promo yang dikeluarkannya pengemudi taksi sudah mendapatkan banyak pelanggan dari kalangan perkantoran. Saat ini GrabTaxi di Padang sudah cukup lumayan.

Dalam kesempatan itu, ia membantah alasan pemilihan kota Padang dilakukan karena mengikuti jejak dua perusahaan taksi besar yang beroperasi di kota tersebut. Kata dia, pada prinsipnya GrabTaxi bekerja sama dengan perusahaan taksi di suatu daerah, tanpa melihat merek tertentu.

“Kita langsung dengan pengemudinya karena merek tertentu tidak menjanjikan sopirnya yang terbaik,” imbuhnya.

Rencananya selain Jabodetabek dan Padang, GrabTaxi juga akan melanjutkan ekspansi ke beberapa kota lain. Sayangnya Kiki masih merahasiakan kota yang dipersiapkannya. Dalam kesempatan itu ia hanya mengatakan karakter kota yang dibidiknya ditentukan dari kebutuhan masyarakat akan taksi dan penetrasi penggunaan telepon pintar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×