Reporter: Handoyo |
JAKARTA. Suplai bahan baku yang mulai lancar membuat PT Graha Makmur Cipta Pratama mentargetkan peningkatan ekspor kepiting olahan sebesar 45% pada kuartal II tahun ini. Selain ketersediaan suplai, peningkatan ekspor juga dipicu oleh respon pasar yang positif.
Saimi Saleh, Direktur Graha Makmur Cipta Pratama mengatakan, pada kuartal II 2012 ini ekspor kepiting olahan bakal mencapai 16 kontainer atau 240 ton. Jumlah itu lebih tinggi 45% dibandingkan realisasi ekspor pada kuartal I sebanyak 165 ton. "Pada kuartal II, pabrik di Gresik juga sudah mulai operasi," katanya, Kamis (19/4).
Sekedar informasi, Graha Makmur adalah anak usaha Indokom Group. Induk usaha yang berdiri sejak 1994 lalu itu pada awalnya bergerak dibidang ekspor kopi dan tambak udang. Sedangkan Graha Makmur mulai beroperasi pada November 2011.
Graha Makmur saat ini memiliki dua pabrik pengolahan kepiting di Purwakarta dan Gresik, Jawa Timur. Kapasitas pabrik pengolahan kepiting di Purwakarta mencapai 600 ton per tahun, sedangkan pabrik pengolahan di Gresik memiliki kapasitas lebih besar sekitar 1.500 ton per tahun.
Setelah mengoperasikan pabrik Gresik, perusahaan ini juga bakal menambah pabrik pengolahan ikan di Makassar pada tahun ini. Menurut Saimi, perusahaannya akan melihat kinerja produksi pabrik di Gresik dahulu sebelum memulai pembangunan pabrik ikan di Makassar. Untuk membangun pabrik di Makassar setidaknya butuh investasi Rp 20 miliar.
Menurut Saimi, tahun ini perusahaannya menargetkan pendapatan US$ 40 juta. "Sampai 2014 kita menargetkan bisa menembus ekspor US$ 200 juta," ujarnya. Pasar utama produk olahan kepiting Graha Makmur adalah pasar ekspor terutama Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini belum akan membidik pasar domestik karena permintaan minim. Apalagi, dibandingkan jenis produk olahan laut lain, harga jual kepiting olahan relatif mahal.
Kepiting olahan Graha Makmur dibanderol US$ 23 per kg. Sementara untuk bahan baku, Saimi bilang, perusahaannya membeli dengan harga sekitar Rp 140.000-Rp 160.000 per kg. Bahan baku kepiting didatangkan dari Jawa Barat, Jawa Tengah serta Jawa Timur.
Selain mengekspor kepiting olahan dengan merek Prince of Java, Graha Makmur juga mengekspor olahan kepiting tanpa merek. "Kita ada 3-4 produk yang diekspor tanpa merek," kata Saimi.
Peningkatan ekspor kepiting Graha Makmur akan menambah total ekspor kepiting dan rajungan Indonesia ke AS yang mencapai US$ 199 juta pada tahun lalu. Total ekspor produk perikanan ke AS sendiri US$ 1,07 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News