Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor Coca-cola, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRMP) menargetkan peningkatan pendapatan dan laba di tahun 2024.
Direktur Utama GRPM, Agus Susanto mengatakan target pendapatan yang dibidik perseroan berada pada angka Rp 556,5 miliar dan laba bersih dengan nilai Rp 5,4 miliar.
"Minimal revenue kita bisa di angka hampir Rp560 miliar. Sedangkan net profit margin minimal kita harapkan ada di angka hampir Rp5,5 miliar," ungkap Agus dalam acara paparan publik yang dilakukan secara daring, Jumat (30/08).
Adapun artinya target pendapatan yang dibidik perseroan adalah 50,12% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp370,7 miliar. Sedangkan target kenaikan laba adalah 50% dibandingkan dengan laba tahun lalu yang senilai Rp 3,6 miliar.
Baca Juga: Simak Jadwal Pembayaran Dividen Graha Prima Mentari (GRPM)
"Jadi saya rasa cukup naik dibandingkan dengan tahun kemarin. Targetnya kurang lebih minimum, ya minimum 50 persen," tambahnya.
Terkait anggaran belanja modal atau capex, Agus bilang untuk pengeluaran capex tahun ini perseroan mengeluarkan dana sekitar Rp20 miliar. Hingga semester-1 tahun ini perseroan telah menggunakan belanja modal senilai Rp 10 miliar.
"Capex ini agak susah kita hitungnya ya, tetapi pada saat ini kita sudah mengeluarkan hampir kurang lebih Rp10 miliar sampai baru paruh kedua. Jadi kalau ada penambahan prinsipal tentu capex itu akan bertambah," kata dia.
"Kita punya fasilitas distributor financing dari beberapa bank yang stand by. Jadi no worries, tahun ini kita anggarkan capexnya kurang lebih Rp20 miliar," tambahnya.
Baca Juga: Graha Prima Mentari (GRPM) Bagikan Dividen 52% dari Laba Bersih
Asal tahu saja, selama semester I GRPM telah mencatat penjualan senilai Rp370,68 miliar.Angkanya naik 106% dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp179,10 miliar. Sedangkan laba bersih tahun berjalan meningkat dari Rp2,19 miliar menjadi Rp3,61 miliar.
Beban pokok penjualan naik dari RP 164,74 miliar menjadi Rp343,10 miliar. Kemudian beban penjualan naik dari sebelumnya Rp2,21 miliar menjadi Rp5,57 miliar. Beban umum dan administrasi naik dari Rp9,36 miliar menjadi Rp19,32 miliar. Penghasilan usaha lainnya melonjak dari Rp83,79 juta menjadi Rp1,23 miliar. Laba kotor yang tercatat yaitu sebesar Rp27,57 miliar, naik 91% dari periode sama tahun lalu Rp14,36 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News