kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.359   15,00   0,09%
  • IDX 6.574   41,63   0,64%
  • KOMPAS100 976   8,30   0,86%
  • LQ45 767   5,26   0,69%
  • ISSI 200   1,39   0,70%
  • IDX30 398   3,19   0,81%
  • IDXHIDIV20 478   4,05   0,85%
  • IDX80 111   0,78   0,70%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 132   1,16   0,89%

Gramedia Printing masuk bisnis cetak kemasan


Sabtu, 25 Juli 2015 / 13:42 WIB


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Cakupan bisnis Gramedia Printing kini tak cuma percetakan media. Sejak awal tahun ini, bagian dari Kelompok Kompas Gramedia yang sekaligus terafiliasi dengan KONTAN tersebut, mulai menggarap bisnis percetakan kemasan produk. Gramedia Printing mengandalkan sebuah pabrik kemasan seluas 1 hektare (ha) di Cikopo, Jawa Barat.

"Ini baru awal, targetnya ke depan bisa 50 banding 50 dengan percetakan media," ungkap Hari Susanto, Direktur Gramedia Printing kepada KONTAN, Jumat (24/6).

Kemasan produk yang Gramedia Printing bikin nanti beragam. Mulai dari kemasan obat, kosmetik dan barang elektronik. Selain mencetak kemasan produk, Gramedia Printing menyusun dua rencana lain. Pertama, berencana memproduksi kemasan berbahan plastik. Antara lain kemasan produk makanan ringan, kopi dan minyak goreng.

Untuk mewujudkan rencana, Gramedia Printing akan membangun pabrik baru seluas 1,2 ha yang juga terletak di Cikopo. Nilai investasinya Rp 250 miliar. Mereka menargetkan pabrik anyar itu rampung Mei tahun 2016.

Sembari menunggu pabrik kemasan plastik rampung, Gramedia Printing akan mengakuisisi perusahaan kemasan lain. Sejauh ini, perusahaan tersebut masih menyeleksi perusahaan yang diincar. "Tahun ini rencana ada tapi masih belum ketemu yang cocok," ujar Hari.

Kedua, berniat memproduksi label. Saat ini Gramedia Printing tengah melakukan uji kelayakan untuk bisa mewujudkan rencana tersebut. Jika hasil uji kelayakan positif, mereka akan mulai mengembangkan bisnis label di tahun ini juga. Lantas, tahun depan Gramedia Printing bisa segera memasarkan produk label itu.

Meski telah menyusun aneka alternatif ladang usaha, Gramedia Printing meyakini kontribusi pendapatan percetakan media belum tergantikan. Perusahaan itu memprediksi bisnis tersebut masih akan mendominasi pendapatan tahun ini.

Ada dua alasan bisnis percetakan media masih menjadi tulang punggung. Alasan utama adalah bisnis tersebut eksis sejak tahun 1972. Alasan lain, tingkat penggunaan mesin produksi alias utilisasi belum optimal. Untuk utilisasi pabrik percetakan kemasan misalnya, Gramedia Printing memperkirakan utilisasi tahun ini baru mencapai 30%.

Sementara target pendapatan bisnis tersebut hinga akhir tahun nanti adalah Rp 150 miliar–Rp 200 miliar. Bahkan, hingga tiga tahun ke depan, Gramedia Printing belum menargetkan utilisasi 100%. "Kami rencanakan dalam tiga tahun utilisasinya bisa 70%–80%," kata Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×