Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Bisnis daging sapi makin lezat. Tingginya harga daging pasaran membuat PT Great Giant Livestock untuk melebarkan bisnisnya di budidaya sapi. Selain melakukan impor sapi bakalan, GGL bekerja sama dengan peternak setempat untuk budidaya sapi lokal. Sejak 2011 lalu, GGL telah memulai pembiakan sapi di Lampung Tengah.
Didiek Purwanto, Direktur Operasional GGL mengatakan, sampai Juni 2013, GGL sudah memiliki 4.074 ekor induk dan 2.165 ekor anak sapi. Dari 2.165 ekor anak sapi yang dihasilkan, GGL akan mengirimkan jenis jantan untuk penggemukan. "Sedangkan yang betina akan kembali untuk pengembangbiakan," kata Didiek, kemarin.
Alasan Great Giant Livestock untuk melebarkan bisnisnya ke budidaya sapi lokal lantaran GGL kesulitan mencari pasokan sapi lokal. Sampai Juni 2013, jumlah sapi lokal di kandangnya sebanyak 2.000 hingga 2.500 ekor. Dalam sebulan, Great Giant Livestock rata-rata hanya memperoleh sapi lokal sebanyak 500 hingga 700 ekor. Bahkan, kadang kala pihaknya mendapatkan sapi lokal di bawah angka tersebut. Masa penggemukan sapi lokal mencapai lima bulan. "Kebanyakan sapi lokal di dapat dari Jawa Timur," katanya.
Pasokan lokal yang tersendat ditambah dengan harga sapi bakalan lokal meroket membuat Great Giant Livestock makin mantap untuk bisnis di budidaya sapi. Setiap kilogram bobot hidup sapi bakalan lokal, kata Didiek mencapai Rp 34.000 hingga Rp 35.000. Menurut dia, harga ini cukup tinggi ketimbang harga sapi bakalan impor.
Posisi Juli-Agustus, stok sapi yang ada di GGL sekitar 3.000 ekor sapi. Sebanyak 60% didistribusikan ke Sumatera (Palembang, Riau dan Medan). Sementara sisanya untuk wilayah Jabodetabek.
Johny Liano, Ketua Umum Aosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) mengatakan, dalam lima bulan (Agustus hingga Desember), kebutuhan sapi bakalan sebesar 250.000 ekor atau 50.000 ekor tiap bulan.
Hitungan Apfindo, jatah impor sapi bakalan kuartal III dan IV sebanyak 90.000 ekor. Ditambah dengan stok impor sapi bakalan kuartal II sebanyak 18.000 ton, dalam negeri masih membutuhkan impor sebanyak 140.000 ekor. "Impor jangan dibatasi dulu, Dilepas dulu 3 sampai 4 bulan," katanya.
Syukur Iwantoro, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian, membantah sapi lokal sulit dicari. "Sapi lokal banyak tapi ada masalah distribusi," katanya. Menurut Syukur, stok pasokan sapi lokal pada Juli-Agustus ini setara dengan 97.000 ton daging.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News