kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Sinar Mas ketiban untung berkat tren kenaikan harga CPO


Kamis, 07 Oktober 2021 / 18:50 WIB
Grup Sinar Mas ketiban untung berkat tren kenaikan harga CPO
ILUSTRASI. Pabrik minyak goreng PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu konglomerasi besar di Indonesia, Grup Sinar Mas, turut menikmati cuan atas kenaikan harga komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Dalam berita sebelumnya, harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia untuk kontrak pengiriman Desember 2021 menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah sebesar RM 4.738 per ton pada Selasa (5/10).

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) cukup diuntungkan oleh tren kenaikan harga CPO tersebut. “Untuk semester pertama 2021, penjualan kami telah mengalami kenaikan sebesar 25% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu,” ujar Pinta S. Chandra, Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food, Kamis (7/10).

Untuk kinerja operasional, SMAR membukukan produksi produk kelapa sawit sebanyak 375.314 ton pada semester I-2021 atau naik 12% (yoy) dibandingkan hasil di semester I-2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 295.985 ton merupakan hasil produksi CPO sedangkan 79.329 ton sisanya adalah palm kernel (PK).

Manajemen SMAR menargetkan produksi produk kelapa sawit di tahun ini dapat meningkat hingga 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi cuaca dinilai menjadi faktor utama yang mempengaruhi produksi di sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Siap-siap, Sinar Mas Agro (SMAR) bakal terbitkan obligasi senilai Rp 2,5 triliun

“Didukung oleh cuaca yang baik, kami perkirakan produksi sawit di tahun 2021 dapat membaik setelah sempat mengalami penurunan di tahun 2020,” ungkap Pinta.

Lebih lanjut, Pinta menyebut bahwa hingga semester pertama SMAR telah menggunakan 18% dari capital expenditure (capex) atau belanja modal di tahun ini yang dialokasikan sebesar Rp 1,2 triliun. Capex tersebut dipakai untuk kebutuhan ekspansi bisnis dan peningkatan kapasitas pabrik biodiesel.

SMAR pun akan senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi berbagai produk berbasis kelapa sawit dengan portofolio yang luas. Hal ini demi memenuhi kebutuhan para pelanggan yang terus berkembang menuju produk yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Sebagai informasi, SMAR mengelola perkebunan sawit seluas 137.600 hektar per 31 Maret 2021. Perusahaan ini memiliki operasi yang terintegrasi yang berfokus pada produksi minyak makan dan lemak nabati dari kelapa sawit. Beberapa produk minyak goreng hasil produksi SMAR yang cukup familiar adalah Filma dan Kunci Mas.

SMAR merupakan anak usaha dari Golden Agri-Resources Ltd (GAR), salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka yang tercatat di Bursa Efek Singapura. GAR merupakan tulang punggung bisnis kelapa sawit Grup Sinar Mas.

 

Saat ini, GAR dipimpin oleh Chairman & Chief Executive Officer Franky Oesman Widjaja dan Executive Director & President Muktar Widjaja yang merupakan anak dari pendiri Sinar Mas yakni Eka Tjipta Widjaja.

Eka Tjipta Widjaja sendiri telah wafat pada 2019 lalu. Ia sempat menempati peringkat ketiga orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes pada 2018 lalu dengan nilai kekayaan sebanyak US$ 8,6 miliar.

Selanjutnya: Kementerian ESDM pastikan program B30 berjalan lancar meski harga CPO meroket

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×