Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Produsen plat baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) masih belum memiliki agenda ekspansi bisnis anyar tahun depan. Perusahaan yang berbasis di Surabaya ini masih meneruskan rencana bisnis tahun ini.
Menurut Hadi Sutjipto, Direktur Gunawan Dianjaya Steel, pihaknya memang tidak akan ekspansi besar-besaran tahun depan. Rencananya, GDST masih melanjutkan rencana membangun pabrik anyar termasuk merakit mesin pabrik.
Supaya rencana ini bisa mulus berjalan, Gunawan Steel menyiapkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar tahun depan. Namun, Hadi masih belum merinci kegunaan dari belanja modal ini.
Sekedar info, produsen plat baja ini segera membangun pabrik baja baru yang berlokasi di Surabaya tahun depan. Rencananya, pabrik ini bisa beroperasi 2016 nanti.
Bila pabrik ini beroperasi, kapasitas produksi GDST bakal melonjak drastis. Dari saat ini yang cuma 400.000 ton per tahun, menjadi 1,4 juta ton saban tahunnya.
Sedangkan dari sisi pasar, perusahaan ini juga masih belum berminat memperluas pasar ekspor. Apalagi kontribusi bisnis dari pasar ekspor masih minium. "Kami belum menambah negara baru, selama China masih melakukan ekspor secara besar-besaran," katanya kepada KONTAN, Selasa (16/12).
Ini artinya, pasar ekspor Gunawan Steel masih berkutat di negara Singapura dan Malaysia saja. Adapun kontribusi pasar ekspor terhadap pendapatan GSDT per September 2014 cuma 8%, yaitu sebesar Rp 76,72 miliar.
Begitu pula untuk pasar dalam domestik. Hadi juga tidak memasang target muluk-muluk tahun depan. "Meskipun sektor infrastruktur bakal berkembang, namun hingga kini belum ada realisasi pembangunan. Jadi kami tidak pasang target tinggi tahun depan," paparnya.
Mulanya, Gunawan Steel sangat berharap banyak program infrastruktur yang dicanangkan pemerintah bisa membawa angin segar bagi penjualan baja plat perusahaan. Tapi hingga kini, pihaknya mengaku belum mendapat orderan dari bidang ini.
Melihat kondisi ini, Gunawan Steel menargetkan pendapatan bisnis tahun depan tidak jauh berbeda dari target tahun ini. Adapun target pendapatan GDST sampai akhir tahun ini adalah Rp 1,6 triliun. "Tapi kami nilai agak sulit menembus target tersebut," kata Hadi.
Soalnya, produk baja GDST harus bersaing sengit dengan baja impor dari China yang menawarkan harga lebih murah. Meski begitu, Gunawan Steel mengaku sudah mendapat pesanan baja dari konsumen lokal dan luar negeri. "Paling besar dari distributor kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News