kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gunung Merapi muntahkan letusan eksplosif, masyarakat diimbau ada di luar radius 3 km


Senin, 22 Juni 2020 / 14:05 WIB
Gunung Merapi muntahkan letusan eksplosif, masyarakat diimbau ada di luar radius 3 km
ILUSTRASI. Erupsi Gunung Merapi terlihat dari Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi erupsi Gunung Merapi pada pukul 09.13 WIB dengan aplitudo


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Pratama Guitarra

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Status Gunung Merapi, Jawa Tengah masih ditetapkan sebagai waspada tingkat dua. Setelah 21 juni 2020 kemarin, pada pukul 09:13 WIB terjadi erupsi berupa letusan eksplosif. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di luar radius 3 kilometer dari Gunung Merapi ini.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Kementerian ESDM, Hanik Humaida menyampaikan, bahwa erupsi letusan eksplosif di Gunung Merapi memang sudah sering terjadi sejak tahun 2019.

Sampai dengan saat ini tercatat sudah 15 kali letusan eksplosif di Gunung Merapi. Nah, berdasarkan catatan kejadian, letusan ini memang terjadi secara tiba-tiba atau dapat didahuli dengan peningkatan aktivitas vulkanik.

Baca Juga: Setelah divestasi 20% saham, INCO menanti perpanjangan izin operasi sampai 2045

"Dalam hal ini terjadi peningkatan aktivitas vulkanik sebelum letusan di Gunung Merapi. Bentuknya bergam dan tidak konsisten sehingga tidak dapat dijadikan indikator adanya letusan eksplosif," terang Hanik.

Setelah itu terjadi, kata Hanik, dipahami bahwa adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Merapi dan meningkatkan peluang terjadinya letusan eksplosif. "Informasi ini biasanya disampaikan kepada stakeholder untuk kewaspadaan," terang Hanik.

Sebagai informasi, sebelum aktivitas ini terjadi di Gunung Merapi, telah tejadi peningkatan kegempaan sejak tanggal 8 Juni 2020 yang didominasi peningkatan jumlah  gempa vulkano-tektonik dalam (VTA). Nah, pada tanggal 20 Juni 2020 terjadi gempa VTA mencapai 18 kali.

Baca Juga: Gunung Merapi meletus dua kali Minggu (21/6) pagi, tinggi kolom erupsi 6.000 meter Gunung Merapi meletus dua kali Minggu (21/6) pagi, tinggi kolom erupsi 6.000 meter

Dalam periode 8 sampai 20 Juni itu, telah terjadi gempa VTA sebanyak 80 kali di Gunung Merapi. Peningkatan gempa VTA sebelumnya terjadi pada Oktober 2019 sampai Januari 2020 dengan energi yang lebih besar namun tidak diiringi dengan letusan.

"Masyarakat untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×