kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunung Raja Paksi (GGRP) ingin tingkatkan utilisasi produksi hingga 85%


Senin, 21 September 2020 / 20:02 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) ingin tingkatkan utilisasi produksi hingga 85%
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri baja masih dihadapkan pada situasi yang menantang di tengah mewabahnya pandemi corona (covid-19). Meski begitu, hal ini nampaknya tidak menyurutkan semangat PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) untuk memacu kinerjanya.

Director of Public Relation PT Gunung Raja Paksi Tbk, Fedaus mengatakan, GGRP ingin mengungkit utilisasi kapasitas produksi terpasang hingga menjadi 80%-85% dari total kapasitas produksi terpasang sebesar 2,8 juta ton per tahun di akhir tahun nanti.

Peningkatan utilisasi kapasitas produksi rencananya dilakukan secara bertahap, yakni menjadi 60%-70% pada bulan September - Oktober 2020, baru kemudian kembali ditingkatkan menjadi 80%-85% pada bulan-bulan berikutnya sampai akhir tahun nanti. “Sampai bulan Agustus (2020) yang lalu, utilisasi produksi kami berkisar di 40%-50%,” ujar Fedaus.

Lebih lanjut, Fedaus optimistis produk-produk baja yang dihasilkan oleh GGRP bisa terserap oleh pasar. Sebab GGRP terus berupaya mencari pasar ekspor baru untuk mencapai tingkat utilisasi yang ditargetkan.

Upaya tersebut sejauh ini sudah mulai membuahkan hasil. Pada 27 Agustus 2020 lalu, GGRP merambah target pasar ekspor baru dengan melakukan  ekspor terhadap 4.600 ton structural steel atau struktur baja ke Vancouver, Kanada.

Baca Juga: Transformasi digital, Gunung Raja Paksi (GGRP) teken proyek investasi Rp 65 miliar

Nilai dari ekspor sebanyak Rp 69 miliar atau setara dengan kurang lebih US$ 4,7 juta. Harapannya, ekspor ke Kanada bisa menjadi menjadi kegiatan ekspor rutin pada periode-periode berikutnya.

Ke depan, GGRP masih akan kembali menjajaki peluang ekspor structural steel  ke target ekspor baru seperti Amerika Serikat. Saat ini, GGRP tengah mengurus proses sertifikasi khusus untuk melakukan pengiriman ekspor ke Amerika Serikat. Harapannya, pengapalan ekspor akan sudah bisa dilakukan pada awal Oktober 2020 mendatang.

Selain Amerika Serikat (AS), GGRP juga berencana menjajaki peluang ekspor structural steel ke Sydney, Australia. Di Negara Kanguru tersebut, GGRP membidik peluang pasar dari proyek stadion sepakbola Sydney.

Upaya menggenjot utilisasi produksi akan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan pabrik. Fedaus menuturkan, GGRP selalu menerapkan praktik 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sejak April 2020 lalu.

Selain itu, GGRP juga mewajibkan setiap karyawannya melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ke area lingkungan kerja dan pabrik perusahaan, sementara pengunjung dari luar yang masuk diwajibkan melakukan rapid test di tempat dan menunjukan hasil non reaktif sebelum akhirnya diperbolehkan memasuki area kerja dan pabrik.

Sepanjang Januari-Juni 2020 lalu, GGRP membukukan penjualan neto sebesar US$ 315,65 juta, atau turun 16,77% dibanding realisasi penjualan neto periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 379,27 juta.

Secara terperinci, realisasi penjualan neto GGRP di semester I 2020 terdiri atas penjualan baja lembaran dan turunannya sebesar US$ 203,10 juta dan baja batangan dan turunannya sebesar US$ 112,54 juta.

Seirama dengan penurunan penjualan neto, rugi periode berjalan GGRP di enam bulan pertama membesar dari semula US$ 2,20 juta menjadi US$ 10,80 juta.

Selanjutnya: Pasar domestik lesu, begini strategi Gunung Raja Paksi (GGRP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×