kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GWSA andalkan pendapatan dari recurring income


Rabu, 25 Oktober 2017 / 22:32 WIB
GWSA andalkan pendapatan dari recurring income


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Dalam kondisi industri properti yang melesu, PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) bakal mengandalkan pendapatan berulang atau recurring income untuk menggenjot pendapatan. Salah satunya, melalui anak usahanya yang bergerak dalam bisnis mal atau pusat belanja.

Belakangan ini, sejumlah mal di Jakarta mencatatkan penurunan jumlah pengunjung. Kendati begitu, Bambang Dwi Yanto, Direktur Keuangan GWSA membantah jika anak usahanya yang bergerak dalam bisnis mal sepi pengunjung. "Kalau ada mal yang sepi pengunjung, itu karena mal tersebut tidak diminati masyarakat dan bergantung tipikal mal juga," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (25/10).

Menurutnya, tipikal mall yang akan selalu dikunjui orang adalah mal-mal yang mengikuti keinginan konsumen dengan menghadirkan produk baru dan selalu memperbaharui tampilan. Sejauh ini, mal dan pusat belanja yang yang menjadi sumber pendapatan berulang GWSA diantaranya, Emporium Pluit, Kuningan City, Festival City Link (Bandung), Lindeteves Trade Center dan Senayan City.

Terkait kinerja GWSA hingga kuartal III/2017, Bambang belum bisa membeberkan secara detail. Namun begitu, kata Bambang, penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan tidak lebih dari Rp 200 miliar. "Karena pembangunan tahap awal tidak terlalu membutuhkan banyak dana,"imbuhnya. Adapun, penggunaan capex tersebut hanya digunakan untuk pembangunan proyek yang berlokasi di Surabaya dan Jakarta.

Hingga Juni 2017, GWSA mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 45,98 miliar atau turun sekitar 49% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 91,9 miliar. Semua pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan sewa.

Bantah Kuningan City sepi

Salah satu mal yang menjadi sumber pendapatan bagi GWSA adalah Kuningan City. Dari pengamatan KONTAN, mal yang terletak di kawasan perkantoran ini terlihat relatif sepi bila dibanding pusat belanja di sekitarnya.

Namun, Bambang pun membantah jika kunjungan mal Kuningan City sepi. "Karena berada di daerah bisnis dan perkantoran, maka pengunjung yang datang hanyalah orang kantoran. Selain itu, lantaran ukuran mal tidak terlalu besar, maka tidak ada area untuk family entertaint dan family shopping, sehingga memang lebih banyak pengunjung perkantoran," tandasnya.

Kendati begitu, Bambang bilang, saat ini kondisi mal sudah kembali ramai sejak menjadi lokasi pengurusan visa Eropa, Australia, Selandia Baru, Scandinavia, dan United Kingdom di lantai satu dan lantai dua.

Selain itu, beberapa gedung perkantoran di sekitar mal sudah mulai beroperasi sehingga banyak karyawan yang datang ke mal untuk makan siang. Dia menyebut, pendapatan dari mal bisa berkontribusi hingga ratusan miliar setiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×