Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah di Indonesia, kebutuhan atas bahan bangunan pun semakin berkembang. Untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang terus meningkat, Gyproc sebagai unit usaha Saint-Gobain Group, perusahaan bahan bangunan terbesar di dunia, pada Rabu (29/10) meresmikan pabriknya yang berlokasi di kecamatan Cikande, kabupaten Serang.
Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 60.000 meter persegi dengan bangunan seluas 25.000 meter persegi. Pabrik Cikande yang merupakan bagian dari divisi sektor Construction Products Saint-Gobain ini ke depannya akan memproduksi gipsum dengan merek dagang Gyproc yang sudah ternama. Managing Director SGCPI Edward Loy mengatakan pabrik Gyproc di Cikande ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 30Mm2 per tahun yang ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia.
SVP Saint-Gobain and President of Construction Products Sector, Claude Imauven mengatakan dengan pembukaan pabrik baru ini maka semakin menegaskan komitmen Saint-Gobain Group untuk bisa tumbuh dan berkembang di Indonesai. Ini juga sekaligus sebagai cerminan ambis yang kuat dari Saint Gobain Globak setelah masuk ke Indonesia untuk berkembang di Indonesia
General Delegate of Saint-Gobain APAC and Regional Managing Director of Construction Products APAC Javier Gimeno menambahkan peresmian pabrik ini juga menjadi penanda bagi SAint-Gobain Group untuk tumbuh di kawasan Asia Tenggara. "Setelah hadir di 64 negara di seluruh dunia, peresmian pabrik ini merupakan tonggak sejarah yang menandai pertumbuhan Saint-Gobain group di kawasan Asia Tenggara,"ujar Javier dalam rilis yang diterima KONTAN Rabu (29/10).
Sekedar catatan, selain pabrik Gyproc yang baru saja diresmikan, Saint-Gobain juga memiliki pabrik Abrasif di Bekasi dan Surabaya serta pabrik Mortar di Cibitung dan Gresik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News