kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi persaingan, Lazada perkuat Lazada Express


Kamis, 19 Maret 2015 / 16:25 WIB
Hadapi persaingan, Lazada perkuat Lazada Express
ILUSTRASI. Semangka salah satu jus buah penurun tensi tinggi.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Lazada Indonesia siap menghadapi persaingan bisnis belanja online (e-commerce) tahun ini. Untuk itu, Lazada akan memperkuat sistem logistiknya yang bernama Lazada Express.

CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom menyatakan, Lazada Express sangat dibutuhkan oleh Lazada untuk mendukung pengiriman barang secara ekspres kepada pelanggan Indonesia. "Saat ini kami sudah memiliki 20 hub untuk Lazada Express, tahun ini akan kami kembangkan jumlahnya hingga dua kali lipat," kata Magnus, Kamis (18/3).

Sayang, Magnus enggan membeberkan berapa nilai investasi untuk hub Lazada Express tersebut. Dia hanya berujar, Lazada Group mendapatkan kurang lebih 520 juta euro untuk investasi. Dana tersebut berasal dari beberapa pihak seperti Temasek, Tesco, JP Morgan, Kinnevik dan Rocket Internet.

"Sebagian besar investasi itu dipakai untuk mengembangkan sistem logistik. Saya tidak bisa bilang berapa banyak porsi investasi untuk Indonesia. Tapi, Indonesia sangat penting buat kami," ungkapnya.

Asal tahu saja, hub adalah tempat penyimpanan barang sementara yang berasal dari gudang pusat Lazada. Selanjutnya, barang di hub tersebut akan diantar langsung oleh karyawan Lazada Express ke lokasi pelanggan. Berdasar catatan KONTAN, Lazada telah memiliki lima hub di Jakarta. Pembukaan hub baru membutuhkan bangunan seluas 100 meter persegi.

Adapun, lokasi hub baru Lazada tahun ini diharapkan akan ada di Padang, Sumatra Barat, Lampung, Bengkulu, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Kupang Nusa Tenggara Timur. Informasi saja, Lazada Express telah berdiri sejak Maret 2014.

Pasca berdiri hingga kini, Lazada Express telah berperan menangani pengiriman barang Lazada sekitar 20%–25% dari total semua pengiriman barang. Meski ingin menambah jumlah hub, Lazada tak berniat mengurangi jumlah mitra perusahaan logistik. Saat ini beberapa perusahaan yang telah bermitra dengan Lazada di antaranya adalah JNE Logistik, Tiki Logistik, RPX Logistik, Pandu Logistik  dan First Logistik.

Tak takut hadapi persaingan

Lazada mengaku tak gentar menghadapi kehadiran ecommerce baru besutan Grup Lippo, MatahariMall.com. Menurut Magnus, hal itu lumrah bagi industri ecommerce saat ini. Hal terpenting baginya agar bisa terus maju adalah fokus pada kekuatan produknya.

"Agar bisnis start up seperti ecommerce ini bisa sukses maka diperlukan fokus mengembangkan produk yang sudah kuat di pasaran. Saat ini, kekuatan produk Lazada ada di produk elektronik, gadget," terangnya.

Menurutnya, produk fashion juga alami pertumbuhan permintaan yang cukup bagus. Tahun ini, Lazada juga akan melanjutkan fokus pada platform marketplace. Sampai akhir 2014, Lazada memiliki 2.000 penjual dan didukung lebih dari 1.500 karyawan. Platform marketplace ini berkontribusi sekitar 75% dari keseluruhan penjualan di Lazada.

Lazada Group juga mengembangkan sistem pembayaran online yang bernama helloPay. HelloPay telah dilansir di Singapura. Namun, Magnus belum bisa mengungkapkan kapan layanan ini bisa hadir di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×