kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,51   -23,22   -2.51%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi revolusi industri 4.0, 88Spares.com tawarkan solusi


Jumat, 06 April 2018 / 08:49 WIB
Hadapi revolusi industri 4.0, 88Spares.com tawarkan solusi
Peluncuran Making Indonesia 4.0 di Jakarta


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sebagai salah satu dari lima sektor prioritas program Industri 4.0. Bersama industri makanan dan minuman, otomotif, elektronik dan kimia, TPT dinilai perlu memiliki peta jalan yang jelas agar bisa memanfaatkan teknologi demi mengoptimalkan bisnis mereka.

Revolusi industri generasi keempat ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia lebih mengoptimalkan fungsi otak. "88Spares bermain di pasar hyper niche, kami pionir marketplace bahan baku dan mesin menghadapi revolusi industri 4.0," terang CEO & Co-Founder 88Spares.com Hartmut Molzahn, dalam rilis Kamis (5/4).
 
Hadirnya 88Spares.com, menurut Hartmut bisa memangkas rantai distribusi pembelian bahan baku dan mesin tekstil, karena langsung mempertemukan penjual dan pembeli di satu marketplace. Selama ini dalam mencari mesin dan bahan baku kain dari luar negeri, pabrikan harus membeli barang tersebut melalui minimal dua distributor atau agen. Panjangnya mata rantai jual beli tersebut membuat harga akhir yang harus ditebus pembeli lebih mahal 60% dari harga asli. "Agen pertama biasanya mengambil margin 40% dari penjual, kemudian agen berikutnya memasang margin 20%. Akibatnya pembeli di Indonesia membeli jauh lebih mahal dari harga asli mesin atau kain tersebut," kata Hartmut.

Ujungnya, biaya produksi yang harus dikeluarkan pabrikan TPT menjadi tinggi yang membuat harga produk TPT Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lain. "88Spares.com menghubungkan langsung penjual dan pembeli tanpa perantara pihak ketiga. Sehingga penjual bisa dapat margin 25% lebih tinggi, sementara pembeli bisa mendapat harga 25% lebih murah yang membuat semuanya diuntungkan," jelasnya. Jika beban produksi bisa ditekan, produktivitas dan efisiensi pabrikan TPT bisa meningkat. Sehingga nilai ekspor industri TPT Indonesia bisa memenuhi ekspektasi pemerintah.

CMO & Co-Founder 88Spares.com Rosari Soendjoto menyebu,t perusahaannya sudah bermitra dengan 98 perusahaan penyedia mesin dan bahan baku tekstil dari seluruh dunia.  "Saat kami melakukan ujicoba platform di awal tahun ini, ada pabrikan TPT asal Solo dan Bandung yang melakukan transaksi senilai US$ 1.600. Kami juga bisa membantu proses impor bagi pabrikan skala kecil dan menengah dalam mendatangkan mesin dan bahan baku yang dibutuhkannya," katanya.

Kementerian Perindustrian (Kemperin) menargetkan pada tahun 2019, nilai ekspor TPT bisa menembus angka US$ 15 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,11 juta orang. Target tersebut ditetapkan berdasarkan proyeksi pada tahun depan, terjadi penambahan kapasitas produksi sebesar 1.638 ribu ton dengan nilai investasi sekitar Rp 81,45 triliun.. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×