Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Aplikasi mobile untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, HappyFresh, resmi meluncur di Jakarta, Senin (23/3). Dengan masuk ke Indonesia, HappyFresh siap berekspansi ke seluruh Asia Tenggara.
Markus Bihler, Chief Executive Officer (CEO) HappyFresh, mengatakan, para pendiri HappyFresh melihat adanya kebutuhan sehari-hari di Asia Tenggara dan keinginan kaum urban untuk dapat menikmati makanan sehat. Sayangnya, mereka seringkali terkendala kemacetan lalu-lintas saat akan belanja. Nah, dengan penggunaan perangkat mobile oleh sebagian masyarakat saat ini, HappyFresh memberikan solusi mobile untuk permasalahan tersebut dengan lebih dari 40.000 produk unik yang tersedia di dalamnya. "Memiliki sesuatu yang dapat membuat kita mendapatkan barang-barang kebutuhan kita yang segar dan berkualitas ke depan pintu rumah kita adalah salah satu solusinya,"ujar Markus.
Sebelumnya, aplikasi ini telah diluncurkan secara perdana di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 10 Maret 2015 lalu. HappyFresh memiliki misi untuk merevolusi cara masyarakat terutama di Asia Tenggara dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka. Untuk bisa mewujudkan misi tersebut, HappyFresh pun bekerjasama dengan beberapa mitra supermarket di Kuala Lumpur dan Jakarta agar bisa menyajikan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang segar dan berkualitas. Selain itu, HappyFresh juga memberikan layanan personal shoppers terlatih yang ditempatkan di supermarket mitra happyFresh.
Untuk menambah kenyamanan, para pembeli bisa memilih waktu pengantaran secara leluasa, mulai dari satu jam ataupun hari-hari setelahnya. Layanan aplikasi yang sudah tersedia untuk ponsel yang menggunakan sistem operasi iOS dan Android ini memang menyasar masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu untuk berbelanja barang-barang kebutuhan sehari-hari.
HappyFresh merupakan perusahaan online marketplace yang didirikan oleh tujuh orang dengan latar belakang di bidang teknologi dan bisnis seperti Markus Bihler yang pernah tercatat menjadi Private Equity Investor di Blackstone Group di London, Benjamin Koellmann yang pernah menjabat sebagai Chief Operating Officer Lazada Indonesia, dan Fajar Budiprasetyo yang pernah bekerja sebagai software engineer, membangun sistem berbasis C++ dan Java di Silicon Valley dan tercatat juga sebagai pendiri Koprol yang merupakan jejaring sosial yang berbasis lokasi pengguna pada 2009 yang kemudian diakusisi oleh Yahoo! pada 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News