Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) sebagai grup usaha pariwisata yang memiliki pilar usaha travel and leisure (outbond) dan inbound akan gesit melakukan manajemen resiko dengan memetakan tantangan dan peluang di sepanjang tahun ini.
Pasalnya di laporan keuangannya terakhir di kuartal III 2019, PANR masih membukukan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 1,29 miliar.
Baca Juga: Bali masih jadi andalan produk wisata Panorama Sentrawisata (PANR)
Adapun untuk mencapai pertumbuhan yang positif, Panorama harus berjibaku lebih keras lagi karena di awal tahun ini industri pariwisata diberatkan sentimen penyebaran virus Corona di Tiongkok dan ke negara lainnya.
Masalah corona dinilai jadi pemberat bagi sektor pariwisata karena Tiongkok merupakan negara penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) terbesar. Jika dilihat dari skala global, tiap tahunnya China mampu menyumbang 135 juta wisman.
VP Brand and Communications Panorama Sentrawisata, AB Sadewa menyatakan persoalan corona ini tidak berdampak langsung ke perusahaan karena Panorama tidak menargetkan Tiongkok sebagai source market.
"Meski demikian, tetap saja ada efek yang dirasakan. Bagaimanapun pariwisata dipengaruhi persepsi," jelasnya saat ditemui Kontan.co.id di Jakarta, Rabu (12/2).
Baca Juga: Terdampak virus corona, perbankan di Hong Kong beri kelonggaran bagi nasabah KPR
Sadewa menyatakan yang terpenting saat ini adalah improvisasi dan optimalisasi untuk terus berkembang di sepanjang tahun ini.
Lebih jelasnya, Sadewa menjelaskan improvisasi yang dilakukan perusahaan adalah menawarkan produk (portofolio atau paket wisata) dengan harga yang kompetitif dan paket wisata yang menarik.