Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Sadewa melihat dari kejadian wabah virus yang pernah ada, hotel yang khusus membidik market Tiongkok akan kena getahnya. "Mungkin okupansi mereka bisa anjlok hingga 0% artinya ada potensi inventory yang tidak terpakai," jelasnya.
Adapun hal ini berdampak pada turunnya harga sewa kamar. Hotel tersebut tentu akan mencari pasar lain untuk mengisi kekosongan. Begitu juga dengan airlines, Sadewa mengungkapkan maskapai penerbangan berpotensi memberikan harga tiket murah agar bisnisnya tetap jalan," jelasnya.
Turunnya sewa hotel dan tiket pesawat bisa jadi peluang Panorama merombak harga produknya menjadi lebih kompetitif.
Baca Juga: Perkenalkan arak Bali ke wisatawan, Pemprov Bali bakal gelar festival
Selain improvisasi bisnis, perusahaan akan melaksanakan optimalisasi. Sadewa menyatakan hingga saat ini Panorama belum akan menambah armada bus tetapi akan meningkatkan rasio utilisasi armada hingga 100%.
Sadewa mencontohkan, entitas perusahaan PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) di periode Juni hingga Juli akan mengoptimalkan penggunaan bisnya untuk melayani paket wisata bus Jawa-Bali yang lengkap dengan hotel dan tour. Sadewa mengakui, upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi potential loss wisatawan yang enggan ke luar negeri.
Adapun upaya tersebut diharapkan perusahaan bisa memberikan katalis positif bagi kinerja di sepanjang 2020.
Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) belum terpengaruh wabah virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News