Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
"Solusinya memang [Produksi] harus dipotong karena berlebihan. Kecuali pemerintah ada badan penyangga seperti Bulog yang bisa menyerap ketika harga di tingkat peternak sedang rendah," jelas Singgih.
Ketua Pinsar Jawa Tengah Pardjuni juga mendukung evaluasi harga acuan ini, meski dia menganggap evaluasi ini sudah terlambat. Karena itu, dia meminta agar evaluasi harga acuan ini dilakukan dalam waktu yang singkat. Pasalnya, ayam yang diproduksi memiliki umur yang singkat hingga sampai dipasarkan.
Baca Juga: Stabilkan harga ayam, peternak minta pemangkasan DOC FS
Dia juga memandang evaluasi harga acuan ini harus dilakukan setiap tiga bulan sekali. "Semuanya harus dievaluasi, mulai dari supply dan demand, harga acuan bisa berlaku atau tidak, kondisi sapronak apakah surplus atau minus. Pengawasan juga dibutuhkan, kalau tidak ya percuma," tutur Pardjuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News