Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, harga bahan bakar avtur masih tinggi. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berupaya mencari strategi untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono mengatakan, harga tiket pesawat bisa diturunkan melalui kolaborasi pemerintah dengan para kementerian/lembaga.
"Maupun kolaborasi antar para operator penerbangan maupun dengan dunia usaha nasional lainnya seperti BNI yang kemarin kolaborasi dengan GA group dan Lion Group," kata Isnin saat dihubungi, Rabu (31/8/2022).
Menurut Isnin, operator bandara juga turut berkontribusi terutama pada peningkatan load factor dan utilitas operation pesawat termasuk mengatur pola perjalanan.
"Pola perjalanan yang kurang urgent bisa bergeser ke jadwal-jadwal yang non prime schedule, membantu peningkatan load factor penerbangan pada non prime schedule," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Harga Tiket Pesawat Mengalami Penurunan 15%
Lebih lanjut, Isnin juga mengatakan, pemerintah daerah turut berperan menjaga konektivitas melalui peningkatan tingkat keterisian pesawat sehingga maskapai dapat menjaga finansial.
"Ini membantu konektivitas dan tingkat keterisian pesawat," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi kolaborasi sejumlah maskapai dengan sektor perbankan melalui peluncuran program Terbang Hemat.
Program ini diinisiasi oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan menggandeng sejumlah maskapai yakni Garuda Indonesia dan Lion Air Group.
Budi mengatakan, program Terbang Hemat ini bertujuan untuk mendukung upaya menstabilkan harga tiket pesawat serta mengendalikan inflasi sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Harga Tiket Umrah Mahal, Kemenhub Ogah Memberikan Insentif
"Saya mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan BNI bersama Garuda Indonesia dan Lion Air Group," kata Budi saat menghadiri peluncuran program Terbang Hemat di Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Budi mengatakan, program tersebut diharapkan dapat memberikan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, khususnya di waktu-waktu tertentu.
"Tadi istilahnya ada waktu prime time dan non prime time. Non prime time itu biasanya di hari Senin sampai Kamis di siang hari yang dapat memberikan harga tiket yang lebih kompetitif," ujarnya.
Budi menjelaskan, melalui upaya pemberian tarif khusus di waktu non prime time ini diharapkan bisa meningkatkan tingkat keterisian penumpang di waktu tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Strategi Kemenhub Turunkan Tarif Tiket Pesawat Meski Harga Avtur Tinggi"
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Erlangga Djumena
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News