kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Bahan Bakar Minyak Naik Lagi


Kamis, 18 Maret 2010 / 08:45 WIB
Harga Bahan Bakar Minyak Naik Lagi


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTa. Konsumen bahan bakar minyak (BBM) non subsidi eceran di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (APBU) harus merogoh kocek lebih dalam. Sebab, para distributor BBM diam-diam telah menaikkan harga BBM non subsidi sejak Senin (15/3).

Meski demikian, mereka serempak baru mengumumkan kenaikan harga tersebut, Rabu dan Kamis kemarin. Diantara yang mengumumkan kenaikan harga BBM non subsidi di SPBU mereka adalah PT Pertamina (Persero) dan PT PT Shell Indonesia.

Vice President Communication Pertamina Basuki Trikora Putra menyatakan, Pertamina menaikan harga BBM non subsidi mengikuti harga Mean Oil Platt of Singapore (MOPS) selama dua pekan antara 1 Maret - 14 Maret 2010 yang berkisar 3,36% - 4,29%. "Selain itu, nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Seirkat selama dua pekan itu menguat 0,67%," kata Basuki, di Jakarta, Rabu (17/3).
Sejak tahun lalu, Pertamina memang selalu mengevaluasi harga jual BBM non subsidi tiap dua minggu sekali.

Nah, mulai awal pekan ini Pertamina menaikan harga tiga jenis BBM non subsidi, yakni Pertamax yang beroktan (92), Pertamax Plus (95) dan Pertamina Dex (untuk mesin diesel). Khusus untuk Pertamax dan Pertamax Plus, rata-rata Rp 200 per liter atau sekitar 3%. Pertamax di daerah Jakarta alias Unit Pemasaran (UPMs) III, misalnya, naik dari Rp 6.600 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax Plus, dari Rp 6.800 jadi Rp 7.000. Sementara Pertamina Dex, kenaikannya bervariasi antara Rp 200 hingga Rp 500 per liter.

Selain Pertamina, penyalur BBM lain yang turut menaikkan harga jual BBM non subsidi adalah PT Shell Indonesia. Sama dengan Pertamina, menurut juru bicara PT Shell Indonesia, Fathiya Syarief, Shell juga telah menaikan harga BBM jualan mereka sejak Senin (15/3) lalu. "Harga BBM kami juga berubah mengikuti perkembangan harga MOPS," kata Fathiya, kepada KONTAN.

Meski demikian, Shell hanya menaikan harga jenis Shell Super yang beroktan 92 atau setara Pertamax saja. Namun, berbeda dengan Pertamina yang menaikkan Rp 200 per liter, Shell hanya menaikkan harga jual Shell Super berkisar Rp 100 hingga Rp 150 per liter. Untuk daerah operasi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), jika harga awalnya sebesar Rp 6.550 per liter, kini menjadi sebesar Rp 6.700 per liter.

Sedangkan untuk Shell Super Ekstra yang beroktan 95 atau setara Pertamax Dex dan Shell Diesel atau setara Pertamax Dex kawasan Jabodetabek, Shell tidak menaikan harganya, alias tetap sebesar Rp 7.300 per liter.

Khusus untuk harga Jawa Timur, ada yang mengalami kenaikan, ada juga yang mengalami penurunan. Yang turun adalah harga Shell super (92). Awalnya, harga Shell Super yang beroktan 92 adalah Rp 7.300 per liter, turun menjadi Rp 7.100 per liter.

Sedangkan untuk Shell Super Ekstra (95) dan shell diesel justru naik Rp 100 per liter dari Rp 7.300 menjadi Rp 7.400 per liter.
Kendati baru menyusul belakangan, PT Petronas Niaga Indonesia juga menaikkan harga jual BBM yang dijual di SPBUnya. Menurut juru bicara Petronas Jino Sugianto, mulai 17 Maret jam 23.00, Primax 92 di jual Rp 6.600 per liter, Primax 95 Rp 7.300 dan Diesel Rp 6.850 per liter.

"Ada perubahan untuk Primax 92 naik Rp 50. Yang lain kita usahakan tetap untuk menjaga daya saing dan menawarkan harga yang kompetitif," kata Jino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×