kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga bahan baku naik, produsen makanan kaji harga jual


Jumat, 13 Agustus 2010 / 09:17 WIB
Harga bahan baku naik, produsen makanan kaji harga jual


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Industri makanan dan minuman tidak hanya terimbas kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Harga gandum dunia yang terus merangsek naik maupun terbatasnya pasokan gula di pasar domestik merupakan masalah lain yang dihadapi oleh pelaku di sektor ini.

"Masalah lain seperti kenaikan harga gula, terigu dan yang lain lebih kompleks daripada sekedar kenaikan TDL," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman.

Tengok saja gandum. Kenaikan harga gandum akan berimbas pada kenaikan ongkos produksi industri bakery. Salah satu produsen yang bakal kena imbasnya adalah perusahaan roti Lauw.

Manajer Produksi Lauw Bakery Ronico Ryuswardy mengatakan, berdasarkan pembicaraan dengan pemasok terigunya, minggu ini belum ada perubahan harga karena masih ada stok terigu lama. "Tapi untuk minggu depan harga terigu akan mulai naik," kata Ronico.

Meski harga terigu naik, tapi ia mengatakan tidak bisa serta merta menaikkan harga jual produk ke konsumen. "Harga jual produk saat ini sudah cukup tinggi, sehingga menaikkan harga produk adalah opsi terakhir yang akan dipilih," kata Ronico.

Untuk menyiasati kenaikan harga tepung terigu, Ronico bilang akan melakukan efisiensi biaya komponen lain. "Kenaikan harga produk adalah opsi terakhir dan akan melihat sampai seberapa besar kenaikan harga tepung terigunya," ungkapnya.

Karenanya setelah lebaran, para produsen makanan dan minuman akan melakukan penghitungan mengenai dampak kenaikan harga bahan baku terhadap pembengkakan biaya produksi.

"Kita akan evaluasi lagi. Kalau memang tidak memungkinkan, industri akan menaikkan harga produk, tapi kenaikannya berkisar antara 10% - 15%," kata Adhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×