Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bakal mendongkrak harga jual produk-produk elektronik. Pasalnya masih banyak komponen barang elektronik yang impor.
AG Rudyanto, Ketua Electronic Marketers Club (EMC) mengatakan bahwa karena kenaikkan kurs dollar AS terhadap rupiah ini, produk-produk elektronik akan naik harga.
"Ya dalam waktu dekat ini pasti naik. Kenaikkan harga tergantung seberapa besar pelemahan rupiah terus berlanjut. Mungkin harga bisa naik 5%-10% dari harga awal tahun," ujar Rudyanto pada KONTAN, Rabu (26/8).
Kenaikkan terjadi untuk semua jenis produk elektronik. "Yang paling kecil kemungkinan naik harga hanya televisi, karena persaingannya ketat. Kalau produk lain naik, besar kemungkinan naik harga," ujar Rudyanto.
Kenaikkan harga akan terjadi baik untuk barang elektronik produk buatan pabrik dalam negeri, apalagi impor.
"Memang Indonesia sudah punya pabrik produksi elektronik sendiri, tapi komponennya masih banyak yang impor. Apalagi yang impor CBU full," ujar Rudyanto.
Ia mengatakan pada awal tahun pengusaha elektronik menetapkan nilai kurs acuan di kisaran Rp 13.000. Saat nilai tukar menembus Rp 13.500, pengusaha sudah mulai menaikkan harga jualnya, apalagi saat ini yang sudah tembus Rp 14.000.
Soal periode kapan harga mulai naik, ia menyerahkan hal tersebut kepada perusahaan terkait. "Mereka punya hitungan dan strategi, tergantung mereka," ujar Rudyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News