Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga batubara metalurgi (kokas) yang stabil bakal menyokong PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).
Investor Relation Manager Adaro Minerals Indonesia Danuta Komar menyebut, permintaan batubara metalurgi datang dari wilayah China, India, dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Di sisi lain, pasokan batubara kokas dari Australia cukup seret. Hal ini membuat harga batubara kokas masih cukup stabil di kisaran US$ 300 per ton. “Di tengah harga yang berfluktuasi, kami fokus kepada efisiensi dan keunggulan operasional agar margin tetap sehat,” kata Danuta.
Sebagai gambaran, volume produksi ADMR sepanjang Januari-September 2023 mencapai 3,98 juta ton dengan volume penjualan sebanyak 3,01 juta ton. Realisasi ini masing-masing naik 55% dan 38% secara year-on-year (yoy).
Baca Juga: Adaro Minerals (ADMR) Kebut Pembangunan Smelter Aluminium, Target Rampung Akhir 2025
Direktur ADMR Hendri Tamrin mengatakan, saat ini ADMR masih akan berfokus pada pasar Asia, yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global. “Kami berfokus ke Jepang, China, India. Kami melihat Asia Selatan dan Asia Tenggara menjadi pusat pertumbuhan pasar batubara metalurgi,” kata Hendri.
Terlebih, kebijakan moneter ke depan bakal semakin longgar, yang diyakini dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang berimbas pada naiknya permintaan batubara metalurgi.
Seiring meningkatnya permintaan batubara kokas, ADMR saat ini sedang menyiapkan 3 tambang baru. ADMR sedang melakukan studi terhadap tambang-tambang ini.
Nantinya, proses studi ini akan berjalan paralel dengan peningkatan produksi tambang eksisting, dimana saat ini ADMR memiliki konsesi PT Maruwai Coal dan PT Lahai Coal. Adapun proyek-proyek peningkatan infrastruktur yang dilakukan saat ini akan mendukung pencapaian target produksi jangka menengah ADMR sebesar 6 juta ton per tahun.
Analis Indo premier Sekuritas Ryan Winipta memperkirakan harga batubara kokas akan tetap tinggi selama sisa tahun ini. Meskipun kinerja pabrikan baja di China sedang tertekan, Ryan memperkirakan, harga batubara kokas akan tetap tinggi, didorong oleh relatif terbatasnya pasokan dari Australia. Ditambah, adanya sentimen kecelakaan di tambang batubara kokas China yang baru-baru ini terjadi.
Ryan memprediksi, harga rata-rata batubara kokas sebesar US$ 318 per ton pada kuartal IV-2023, sehingga proyeksi harga batubara kokas di sepanjang tahun ini akan berada pada US$ 288 per ton.
Indo Premier Sekuritas merekomendasikan buy saham ADMR dengan target harga Rp 1.650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News