kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Harga bawang merah melambung


Rabu, 02 Februari 2011 / 10:14 WIB
Harga bawang merah melambung


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Lonjakan harga bumbu masakan belum berhenti juga. Setelah cabai, kini giliran harga bawang merah yang melonjak tinggi. Bahkan, lonjakan harga bawang merah diperkirakan akan berlanjut beberapa pekan ke depan.

Lonjakan harga bawang merah dipicu minimnya pasokan di pasaran. Laporan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, harga rata-rata bawang merah pada Januari 2011 lalu sebesar Rp 24.056 per kilogram (kg). Harga ini naik 1,7% dibanding harganya di Desember 2010 sebesar Rp 23.648 per kg.

Tapi kalau kita bandingkan dengan harganya di Januari 2010, maka lonjakan harga bawang merah sangatlah tinggi. Pada Januari 2010 harga bawang merah masih di kisaran Rp 12.871 per kg. Artinya, dalam setahun ini, harga bawang merah melonjak 86,9%.

Kenaikan harga bawang merah pada Januari 2011 turut mengerek laju inflasi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengungkapkan, dari angka inflasi Januari sebesar 0,89%, sebanyak 0,07% disumbang oleh kenaikan harga bawang merah. "Bawang merah menyumbang kenaikan inflasi di urutan ke empat setelah beras, cabai rawit, dan ikan segar," kata Rusman, Selasa (1/2).

Wakil Ketua Asosiasi Perbenihan bawang merah Indonesia (APBMI) Akat mengatakan, dilihat dari sisi kebutuhan, permintaan bawang merah sebenarnya cenderung stabil. "Tapi, akibat penurunan pasokan yang disebabkan berkurangnya lahan panen membuat harga bawang melonjak," ujarnya kepada KONTAN.

Pasokan bawang merah melorot seiring susutnya areal tanam bawang merah. Tingginya curah hujan membuat banyak petani beralih menanam padi lantaran tingginya curah hujan membuat produktivitas bawang merah turun.

Menurut Akat, dalam kondisi normal setiap satu hektare lahan bisa menghasilkan bawang merah sekitar 20 ton. Tapi saat kondisi basah, satu hektare lahan hanya menghasilkan 12 ton.

Harga bawang merah tampaknya belum akan turun dalam waktu dekat. Bahkan, "Harga bawang merah bisa melonjak hingga Rp 25.000 per kg," ujar Akat.

Sebab menurut Akat, panen raya di sentra pertanian bawang, seperti Brebes, baru dimulai Juli 2011. Sementara di Probolinggo pada Agustus. Saat itulah, ia memperkirakan harga bawang merah akan melandai.
Herlina Kartika Dewi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×