kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga BBG Naik, Transjakarta: Tarif Layanan Belum Ada Arahan Naik


Selasa, 10 Mei 2022 / 18:25 WIB
Harga BBG Naik, Transjakarta: Tarif Layanan Belum Ada Arahan Naik
ILUSTRASI. Petugas memeriksa kesiapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) saat ujicoba SPBG khusus Transjakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/02/2016


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengungkapkan saat ini belum ada arahan untuk menaikkan tarif layanan bus seiring dengan naiknya harga jual bahan bakar gas (BBG) menjadi Rp 4.500 per liter setara Premium (LSP) yang berlaku mulai Mei 2022. 

Asal tahu saja, saat ini Transjakarta memiliki lebih dari 50 unit bus ramah lingkungan yang memanfaatkan gas sebagai bahan bakar. 

Iwan Samariansyah selaku Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengatakan, sejauh ini pihaknya masih belum ada arahan untuk menaikkan tarif layanan. 

Baca Juga: Pengamat Energi Menilai Langkah Pemerintah Menaikkan Harga Jual BBG Sudah Tepat

“Namun sebagai BUMD yang bergerak di sektor Transportasi, Transjakarta pada dasarnya siap mengikuti arahan terbaik yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tanpa mengurangi kualitas layanan kepada pelanggan setia,” jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/5). 

Iwan memaparkan kelebihan dan kekurangan yang dirasakan selama memanfaatkan gas sebagai bahan bakar utama dalam operasional layanan sejumlah bus. 

Dari segi kelebihannya, bahan bakar gas harganya lebih murah serta lebih ramah lingkungan. Namun, kekurangannya ialah masih sulitnya mendapatkan sparepart dan lamanya pengisian saat bahan bakar gas hingga temperaturnya yang cepat panas. 

Kendati tantangan yang dihadapi cukup riskan, pihak Transjakarta tetap menggunakan bahan bakar gas dalam operasional beberapa armadanya. "Saat ini total bus yang masih memanfaatkan bahan bakar gas ada sebanyak 52 unit," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×