kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga BBM Merangkak Naik, Multistrada Arah Sarana Pastikan Tak Ubah Target Kinerja


Jumat, 08 Juli 2022 / 16:21 WIB
Harga BBM Merangkak Naik, Multistrada Arah Sarana Pastikan Tak Ubah Target Kinerja
ILUSTRASI. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) menyatakan pihaknya masih optimistis kinerja akan meningkat tahun ini. KONTAN/Baihaki/14/12/2010


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen ban, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) menyatakan pihaknya masih optimistis kinerja akan meningkat tahun ini meskipun ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sebagai informasi, di awal Juli ini pengelola SPBU menaikkan harga BBM di tiap wilayah, di antaranya adalah Shell dan BP. Tak hanya itu, harga BBM jenis RON 90 atau Pertalite dan Solar bersubsidi juga dikabarkan akan mengalami kenaikan harga. Kondisi tersebut terjadi seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.

Melansir pemberitaan Kontan sebelumnya, sebagai contoh, harga jual Pertalite hingga kini masih berada di angka Rp 7.650 per liter. Sementara harga keekonomian BBM tersebut telah mencapai Rp 17.500 per liter.

Baca Juga: Ini Alasan Multistrada Arah Sarana (MASA) Tidak Bagi Dividen di Tahun Ini

Kartika Susanti, Head of Public Affairs and Press Relation Michelin Indonesia menjelaskan meskipun pasar domestik cukup penting, strategi Michelin untuk MASA adalah peningkatan produksi untuk ekspor.

"Di samping itu, Michelin juga berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan pasar lokal melalui penawaran portofolio produk yang lebih beragam, kemitraan distribusi serta peningkatan pelayanan baik untuk pasar domestik maupun ekspor," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Jumat (8/7).

Ia melanjutkan, Michelin akan konsisten dengan strategi bisnis yang telah direncanakan untuk MASA, terutama pada pasar ekspor. Proyeksi Michelin terhadap pasar ekspor akan menjadi semakin penting.

Kartika menyebutkan, pada tahun 2021, pasar ekspor berkontribusi besar terhadap pertumbuhan penjualan ban mobil penumpang karena MASA yang merupakan unit bisnis Michelin di Indonesia sudah mulai memproduksi ban merek Uniroyal dan BFGoodrich.

"Secara keseluruhan, Perseroan melaporkan pendapatan penjualan sebesar US$463 juta untuk tahun 2021, meningkat 45% dari tahun 2020, sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan dan strategi Michelin tetap tidak ada perubahan," tuturnya.

Sayangnya, MASA enggan membeberkan lebih jauh mengenai target pendapatan maupun penurunan rugi tahun ini.

 

Sementara itu, penjualan pada kuartal pertama tahun ini, MASA membukukan penjualan US$ 150,29 juta atau tumbuh 36,51% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 110,09 juta. Rinciannya, penjualan ke pasar ekspor menyumbang sebesar US$ 118,75 juta dan pasar lokal US$ 31,54 juta. 

Lebih lanjut ia bilang, MASA akan terus berupaya untuk mengembangkan produk- produk baru untuk pasar ekspor. Sedangkan untuk pasar lokal, saat ini sudah ada Achilles, BFGoodrich dan Michelin yang diproduksi secara lokal. Sekarang MASA banyak memproduksi barang untuk Asia dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×