Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA. Harga kontrak beras kemungkinan akan naik sebesar 36% ditengah panenan AS yang diprediksi lebih rendah dari perkiraan semula. Hal ini ditegaskan oleh Milo Hamilton, President Firstgrain.com, Senin (11/10).
Harga kontrak beras untuk jenis beras kasar kemungkinan akan menyentuh US$ 18 per 100 pounds di Chicago Board of Trade. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini naik 1,6% menjadi US$ 13,465 per 100 pounds pada pukul 12:37 waktu Singapura; semakin memperpanjang peningkatan selama lima hari terakhir ini yang mencapai 10%.
"Kami sedang mulai reli," kata Hamilton.
Produksi yang lebih mini dari AS kemungkinan akan main membatasi pasokan beras bagi importir setelah banjir yang terjadi belakangan membabat produksi beras di Pakistan, negara pengekspor beras ketiga di dunia.
Menurut Tom Slayton dari Rice Trader, Filipina, importir beras terbesar di dunia, kemungkinan akan membeli 500.000-600.000 ton pada pertengahan Desember 2010 mendatang. Sementara itu, Indonesia kemungkinan akan membungkus 850.000 ton dari pasar global pada tahun beras 2010-2011.
U.S. Department of Agriculture menyusutkan prediksi panenan beras AS menjadi 7,567 juta metrik ton dari prediksi bulan lalu yang menghitung panenan mencapai 7,975 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News