kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga CPO melonjak, pendapatan FAP Agri (FAPA) melesat 16% pada semester I 2021


Kamis, 04 November 2021 / 18:22 WIB
Harga CPO melonjak, pendapatan FAP Agri (FAPA) melesat 16% pada semester I 2021
ILUSTRASI. Harga CPO melonjak, pendapatan FAP Agri (FAPA) melesat 16% pada kuartal III 2021


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT FAP Agri Tbk (FAPA) mencatat kenaikan pendapatan 16% pada semester I 2021 menjadi Rp 1,40 triliun. Sebagai perbandingakan pada periode yang sama tahun lalu, FAPA membukukan pendapatan sebesar  Rp 1,20 triliun.

Direktur Utama FAPA,Ricky Tjandra,  mengatakan, jika kenaikan harga CPO menjadi salah satu pendukung peningkatan kinerja pendapatan tersebut.

"Harga tandan buah segar (TBS) pada akhir Juni 2021 meningkat sekitar Rp 220 per kilogram (kg). Ini diikuti dengan kenaikan harga rata-rata CPO sebesar 12,6% dari harga Rp 8.340 per kg di 2020, menjadi Rp 9.543 rupiah per kg  di 2021. Ini yang menyebabkan kenaikan kinerja FAPA," ujarnya, Kamis (4/11).

Ia melanjutkan, selain dua komponen harga tersebut, harga rata-rata palm kernel (PK) juga ikut meningkat sekitar Rp 2.267 per kilo, CPKO menjadi Rp 3.993 rupiah per kilo.

Baca Juga: Perolehan dana dari perusahaan IPO berpotensi kembali pecah rekor tahun ini

Ia melanjutkan, kenaikan harga tersebut juga mengurangi angka kerugian bersih FAPA menjadi Rp157,21 miliar. Ricky mengatakan, peningkatan penjualan mengoreksi kerugian sebanyak 77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami terus berkomitmen untuk terus menekan rugi dengan melakukan berbagai perbaikan dari segi infrastruktur penunjang seperti jembatan dan jalan yang sebelumnya rusak akibat hujan yang deras," sambungnya.

FAPA menargetkan bisa membukukan laba bersih Rp 21 miliar tahun ini. Sementara untuk target laba bersih tahun 2022, pihaknya tidak menyebutkan angka yang akan dicapai namun memproyeksikan bisa mendapatkan angka lebih tinggi dari tahun 2021.

Ia menyatakan, hal tersebut mampu dicapai dengan peningkatan harga CPO yang cukup tinggi. Pihaknya optimistis bisa menggapai target dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: Saham hasil IPO awal tahun 2021 aktif bergerak, ini prospek kedepannya?

Mengenai realisasi dana Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp1 triliun, Perseroan mengatakan dana digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Adapun jumlah yang dilunasi oleh perseroan sebanyak Rp 1 triliun dengan tingkat bunga 8,75%.

Lebih lanjut, pihaknya akan terus meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, perseroan menerapkan sistem administrasi berteknologi terbaru, sehingga semua data dan administrasi dapat terintegrasi.

"Adanya sistem ini, akan mempermudah proses evaluasi serta pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat," ujarnya.

Sebagai informasi, hingga akhir Juni 2021, FAPA memiliki luas lahan tertanam sebesar 88,300 hektar yang dibagi jadi 9 konsesi, dan mengoperasikan 5 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PKS dengan kapasitas total 285 ton per jam dan 1 KJP dengan kapasitas 108 ton perhari. Adapun sebagian besar konsesi berlokasi di Riau, Kalimantan Utara dan juga Kalimantan Timur.

Selanjutnya: Kabar baik, ekspor sawit, emas, sampai kopi ke Eropa bebas bea masuk mulai 1 November

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×