kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Harga daging sapi naik, pengusaha gelar unjuk rasa


Selasa, 05 Juni 2012 / 15:04 WIB
Harga daging sapi naik, pengusaha gelar unjuk rasa
ILUSTRASI. Seorang pria yang mengenakan alat pelindung diri (APD) mengkremasi tubuh korban penyakit virus corona (COVID-19). REUTERS/Navesh Chitrakar


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ratusan massa yang mengaku berprofesi sebagai pedagang bakso, pengusaha olahan daging, ritel, hingga importir yang tergabung dalam Komite Daging Sapi DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di Kementerian Pertanian hari ini (5/6). Mereka menuntut pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan harga daging sapi.

Menurut peserta unjuk rasa, sekarang ini harga daging sapi melambung jauh dibandingkan harga sejak awal tahun allu. Harga daging kategori jeroan untuk bahan baku olahan bakso melonjak hingga 40,6% dari Rp 32.000 per kg menjadi Rp 45.000 per kg.

"Bahkan, dalam catatan kami ada 25.000 karyawan industri olahan daging melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya," kata Afan Nugroho, Sekretaris Komite Daging Sapi DKI Jakarta, Selasa (5/6).

Dalam aksi itu, mereka menuntut pemerintah menerbitkan tambahan kuota daging sapi impor untuk semester II sebesar 50.000 ton. Afan menilai, sisa kuota daging impor pada semester mendatang sebanyak 8.000 ton tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×