kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga ICP di Desember 2015 turun US$5,97 per barel


Selasa, 05 Januari 2016 / 23:04 WIB
Harga ICP di Desember 2015 turun US$5,97 per barel


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Harga minyak mentah Indonesia mengalami penurunan di akhir tahun 2015 kemarin.

Menurut data Indonesian Crude Price (ICP), harga minyak Indonesia turun US$ 5,97 per barel dari US$ 41,44 per barel pada bulan November 2015 menjadi US$ 35,47 per barel di Desember 2015.

Begitu pun harga minyak jenis Minas/SLC yang juga mengalami penurunan US$ 6,42 per barel dari US$ 41,03 per barel pada bulan November 2015 menjadi US$ 34,61 per barel.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan turunnya harga minyak mentah utama di pasar Internasional. Penurunan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya OPEC memutuskan kebijakan untuk tidak melakukan pembatasan produksi, untuk mempertahankan pangsa pasar pengguna minyak.

Berdasarkan publikasi OPEC Desember 2015, produksi minyak mentah OPEC mengalami peningkatan produksi pada bulan November 2015 sebesar 0,23 juta barel per hari dibandingkan bulan Oktober 2015 menjadi 31,7 juta barel per hari.

Proyeksi pasokan negara-negara Non-OPEC pada triwulan IV 2015 direvisi meningkat 0,40 juta barel per hari pada publikasi OPEC Desember 2015 dibandingkan publikasi OPEC bulan November 2015, menjadi 57,17 juta barel per hari.

Masih menurut data publikasi tersebut, tingkat permintaan minyak dunia pada triwulan IV  2015 direvisi menjadi 93,94 juta barel per hari atau turun 0,02 juta barel per hari dibandingkan November 2015.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh penurunan produktivitas kilang Jepang di Yokkaichi sebesar 255,000 BOPD yang disebabkan oleh kebakaran dan terdapat penurunan utilisasi kilang negara China sebesar 2,0% menjadi 6,31 juta BOPD atau hanya sebesar 77,7% dari total kapasitas kilangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×