Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jagung di tingkat petani dalam beberapa waktu terakhir mulai merangkak naik. Di tingkat petani, harga jagung saat ini berkisar Rp 4.300-Rp 4.700 per kilogram (kg).
Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin mengatakan, kenaikan harga jagung sudah terjadi dalam dua hingga tiga minggu terakhir. "Kenaikannya sekitar Rp 800-Rp 1.000 per kg," tutur Sholahuddin, Selasa (25/9).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan), Sumardjo Gatot Irianto mengakui bahwa saat ini harga di petani tengah membaik. Menurutnya, jika kenaikan harga tersebut masih dalam batas normal, maka inilah saat petani untuk mendapatkan keuntungan.
Sumardjo mengatakan, pihaknya tak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga ini. Pasalnya, kenaikan harga dipengaruhi beberapa faktor. "Jadi semata-mata bukan hanya pasokan. Distribusi panen juga berpengaruh. Kalau panen di Maluku, panen di Sulawesi tentu berbeda dengan panen Jawa karena ada aspek logistiknya. Kemudian kalau panen di daerah agak remote pengeringannya," jelas Sumardjo.
Untuk mengatasi kendala ini, Kemtan mencoba memberikan bantuan. Salah satunya adalah bantuan pengering yang multi fungsi supaya kendala di pasca panen dapat diselesaikan.
Meski begitu, Sumardjo bilang Kemtan sudah menghimbau petani supaya tidak menaikkan harga setinggi-tingginya. Hanya saja dia mengatakan, bila terjadi lonjakan harga yang signifikan, ini di luar kendali Kemtan. "Kalau dia mengerek seperti apa kita belum tahu, karena kami urusannya produksi," tandas Sumardjo.
Tak hanya masalah kenaikan harga, Gatot juga menyoroti penurunan harga jagung yang terjadi dalam dua hingga tiga bulan terakhir. Dia bilang, harga jagung di wilayah Sulawesi sempat mengalami penurunan karena luas tanam yang meningkat.
Sementara itu, berdasarkan Angka Ramalan I (ARAM I), produksi jagung tahun ini sebesar 28 juta ton, dengan perkiraan surplus jagung 4 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News