kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga jagung pipilan trus meningkat


Kamis, 16 September 2010 / 22:23 WIB
Harga jagung pipilan trus meningkat


Reporter: Raka Mahesa W |

JAKARTA. Harga jagung pipilan terus menanjak. Dalam dua pekan terakhir, harga jagung pipilan mutu 3 naik 2,17%. Jika di awal September 2010 harganya Rp 2.300 per kilogram (kg), kini telah mencapai Rp 2.350 per kg. Dean Novel, Direktur iPasar, memperkirakan, Desember nanti harga jagung pipilan mutu 3 akan menembus Rp 3.000 per kg.

Adapun harga jagung pipilan mutu 1 dan 2 pada minggu kedua September 2010 belum bisa dibandingkan. Karena iPasar tidak mempunyai stok untuk dilelang.

Saat ini, imbuh Dean, harga jagung mutu 1 sebesar Rp 2.450 per kg dan mutu 2 seharga Rp 2.400 per kg. Menurut catatan Dean, bila dibandingkan dengan harga minggu ketiga Agustus 2010, harga jagung pipilan mutu 1 saat ini sudah naik 8,88 % dari sebelumnya Rp 2.250 per kg menjadi Rp 2.450 per kg. Sedangkan harga mutu 2 naik 9,09 % dari sebelumnya Rp 2.200 per kg menjadi Rp Rp 2.400 per kg. Sementara mutu 3 naik 9,3% dari Rp 2.150 per kg menjadi Rp 2. 350 per kg.

Dean bilang, kenaikan harga jagung pipilan ini dipicu oleh besarnya permintaan jagung untuk pakan ternak. Maklum, para peternak lebih suka menggunakan jagung lokal ketimbang jagung impor untuk makanan ternaknya.

Sekadar contoh, ada 400.000 ton jagung impor dari Argentina yang menurut Dean tidak bisa digunakan untuk pakan ternak. "Jagung itu tidak bisa menyatu dengan bahan lainnya ketika digiling," ujarnya.

Walaupun harga jagung pipilan kelas 3 naik, namun penjualan iPasar pada minggu kedua September 2010 ini tetap naik. Penjualan jagung pipilan mutu 3 sebesar 187,7 ton, naik 87,7% dibanding minggu sebelumnya 100 ton.

Harga jagung di pasar dunia belakangan ini terus meningkat. Selain karena naiknya permintaan juga karena gagal panen gandum di Rusia. Ini mendorong para peternak memburu jagung untuk menggantikan gandum sebagai bahan baku pakan ternak.

Maxdeyul Sola, Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional (DJN), memprediksi harga jagung akan terus naik karena pasokan kurang. Namun ia berharap, kenaikan harga tersebut tidak akan mengganggu penyerapan pasar.

Menurut Maxdeyul, tahun ini, masa tanam petani jagung lokal hanya tinggal 15 hari lagi. Soalnya, jika pada 31 September 2010 nanti para petani jagung baru melakukan penanaman jagung, maka hasil panennya akan masuk tahun 2011.

Selama ini, petani memang terbiasa menanam jagung pada bulan Oktober sampai April yang biasanya adalah musim hujan.

Catatan saja, kebutuhan jagung nasional tahun ini sebesar 19,8 juta ton. Namun, gara-gara mundurnya musim tanam maka diprediksi produksi jagung hanya 18,1 juta ton. Untuk menutup kekurangan tersebut, sampai Agustus lalu pemerintah telah melakukan impor 800.000 ton jagung.

Namun masih ada kekurangan pasokan sebanyak 900.000 ton yang belum terpenuhi. "Kekurangan ini diupayakan bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Jika tidak, maka akan dilakukan impor tambahan," kata Maxdeyul.

Dalam hitungan Maxdeyul, bila produksi tidak mencapai target, maka tidak mustahil jumlah impor jagung Indonesia hingga akhir tahun ini bisa mencapai 2 juta ton.
Raka Mahesa Wardhana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×