kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Harga kakao terdongkrak permintaan yang meningkat untuk persediaan bahan baku


Jumat, 01 Juli 2011 / 08:23 WIB
Harga kakao terdongkrak permintaan yang meningkat untuk persediaan bahan baku
ILUSTRASI. Berdesain klasik, varian Honda Super Cub terbaru ini meluncur di Thailand


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Harga kakao kembali terkerek naik setelah sempat melorot di bawah US$ 3.000 per ton. Terdongkraknya harga kakao ini ditengarai karena adanya naiknya belanja bahan baku para pelaku industri pengolah kakao.

Berdasarkan data Bloomberg, harga kakao di bursa ICE untuk pengiriman September 2011 hingga penutupan perdagangan (29/6) ada di level US$ 3.119 per ton. Padahal, harga kakao sempat melorot ke level terendahnya di harga US$ 2.879 per ton pada Senin (6/6).

Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Pieter Jasman mengungkapkan, di bulan-bulan ini sudah ada panen kakao, sehingga industri pengolah kakao mulai mengumpulkan bahan baku. Apalagi, permintaan kakao internasional khususnya kakao olahan terus tumbuh.
Pa
Menurut Pieter, peningkatan permintaan kakao olahan juga terjadi di negara berkembang. Ia mencontohkan, di Indonesia saja, permintaan kakao olahan bisa mencapai 40.000 ton per tahun. "Permintaan terus naik, sementara produksi tidak ada peningkatan. Alhasil, harga kakao terkerek," katanya.

Menurut Pieter, mengacu data dari International Cocoa Organization, permintaan kakao olahan tumbuh sekitar 5% per tahun. Sementara itu, akibat anomali iklim, pasokan kakao dari Indonesia sedikit seret.

Peningkatan permintaan kakao rupanya juga terjadi di dalam negeri. Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang mengatakan, tahun ini konsumsi kakao nasional diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 220.000 ton - 250.000 ton. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang hanya sekitar 150.000 ton saja.

Meski permintaan terus meningkat, tapi Pieter meramalkan harga kakao tidak akan melonjak tajam seperti beberapa bulan lalu. Alasannya, pasokan kakao internasional ke depan akan membaik. "Harga rata-rata kakao tahun ini masih akan berkisar US$ 3.000 per ton," katanya.

Memang benar, pasokan kakao dunia khususnya dari Ghana dan Pantai Gading akan mengalami peningkatan. Gerry Manley Direktur dan dan Kepala Divisi Kakao Olam International Ltd seperti dikutip Bloomberg Rabu (29/6) mengungkapkan, para periode 2010-2011 akan ada kelebihan pasokan kakao internasional sekitar 350.000 ton karena tingginya panen kakao di Ghana dan Pantai Gading. Produksi kakao Pantai Gading akan mencapai 1,6 juta ton dan Ghana sekitar 900.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×