kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.417   0,00   0,00%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Kementerian ESDM Ungkap Sektor Energi Buka 6,2 Juta Peluang Kerja Baru


Minggu, 27 Juli 2025 / 14:51 WIB
Kementerian ESDM Ungkap Sektor Energi Buka 6,2 Juta Peluang Kerja Baru
ILUSTRASI. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan sektor energi menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja.

Saat ini, Indonesia tengah memasuki masa bonus demografi, dengan mayoritas penduduknya berada di usia produktif. Dari total 284 juta penduduk, sebanyak 169 juta berada di rentang usia produktif, dan sekitar 7,27 juta di antaranya tengah menempuh pendidikan tinggi atau belum bekerja.

"Dengan kondisi tersebut harus direspon dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin sesuai dengan kebutuhan generasi muda di usai produktif. Sektor ESDM, berpeluang untuk menciptakan peluang kerja untuk 6,2 juta orang," ujar Dadan dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (27/7/2025).

Peluang kerja yang besar tersebut, kata Dadan, salah satunya ialah didorong oleh meningkatnya kebutuhan listrik nasional. Konsumsi listrik Indonesia saat ini masih berada di angka 1.337 kWh per kapita per tahun, lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai 2.648 kWh.

Baca Juga: Dampingi Prabowo ke Brasil, Menteri ESDM Jajaki Kerja Sama Bioenergi

Hal ini, menurutnya, merupakan sinyal Indonesia harus segera menambah kapasitas pembangkit listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita, konsumsi listriknya itu masih rendah, berarti kita perlu tambahan pembangkit listrik. Ini angka-angkanya yang saya sampaikan, angka-angka yang investasi hijau 42,6 gigawatt (GW). Ini angka yang besar, angka yang nanti memerlukan tenaga kerja yang sangat besar. Investasinya 10 tahun ke depan, Rp 1.682 triliun. Ini yang sudah ada, proyek yang ada di PLN, nanti memerlukan tenaga kerja, memerlukan produksi, memerlukan jasa-jasa yang akan mendorong perekonomian di dalam negeri," jelasnya.

Selain dari subsektor ketenagalistrikan, Dadan juga menekankan hilirisasi dan peningkatan ketahanan energi juga akan mendorong terbukanya peluang kerja bagi masyarakat.

Dadan mencontohkan pembangunan industri ekosistem baterai EV yang beberapa waktu lalu dilakukan groundbreaking oleh Presiden Prabowo Subianto, karena tidak hanya membuat pabrik baterainya saja.

Baca Juga: Jaga Daya Saing, Kementerian ESDM Umumkan Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025

"Tapi dari hulunya, dari mulai nambang, kemudian diolah, sampai itu menjadi baterai. Nah ini ada kaitannya juga dengan ketahanan energi, karena ketahanan energi kita ingin mendorong kepada energi yang semakin bersih. Nah kita punya potensi di hulu yang baik, Indonesia ini adalah memegang cadangan terbesar untuk nikel," ungkapnya.

Oleh karena itu, Dadan menekankan peluang kerja di sektor ESDM nantinya bukan hanya untuk bekerja di tambang dan pembangkit saja, melainkan untuk seluruh pekerjaan baik langsung maupun tidak langsung.

"Karena nanti ada perusahaan-perusahaan yang menyediakan makanan, ada perusahaan yang untuk catering, ada perusahaan untuk jasa, ada perbankan, ada yang lain-lain. Nah ini kami menghitung melakukan simulasi, ini angkanya 6,2 juta orang. Jadi tidak usah khawatir, sektor energi ini akan banyak menyerap tenaga kerja," jelas Dadan.

Baca Juga: Kementerian ESDM Buka Suara Soal Investor China Lirik Industri Aluminium RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×