Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. Harga karet makin melar saja di bursa Tocom. Kenaikan ini dipicu oleh mumbulnya harga minyak mentah dunia sekaligus penguatan bursa-bursa di kawasan Asia.
Harga karet untuk pengiriman Juni naik ditutup pada level 355,00 yen per kg atau naik 5,10 poin dengan volume transaksi sebesar 41 ton.
Pemicu lain kenaikan harga karet alam tersebut adalah merangseknya permintaan karet untuk industri ban. Maklum, industri otomotif yang menggeliat membikin permintaan ban juga lebih tinggi.
Sementara itu, di dalam negeri, setelah sempat stabil, harga Karet di Kalteng mulai berfluktuasi sejak awal Juni 2010 ini; mulai dari Rp 11.000 hingga anjlok menjadi Rp 8.500 per kilogram.
Belakangan, harga karet di pasar domestik mulai membaik dan diprediksi akan menembus Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram.
Para pedagang lokal membeli Karet dalam jumlah tidak terlalu banyak. Para pengumpul masih bisa mendapatkan untung karena harga Karet di Banjarmasin rata-rata di atas Rp 10.000 per kilogram.
Satu hektare kebun karet anyar dengan jumlah sekitar 600 pohon, bisa menghasilkan satu hingga dua ton lebih dalam sebulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News