kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga karet membaik, Kirana Megatara (KMTR) bidik pertumbuhan penjualan 5%-10%


Jumat, 25 Juni 2021 / 16:50 WIB
Harga karet membaik, Kirana Megatara (KMTR) bidik pertumbuhan penjualan 5%-10%
ILUSTRASI. Pabrik karet PT Kirana Megatara Tbk (KMTR)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen karet, PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) membidik pertumbuhan volume penjualan sekitar 5% - 10% pada tahun ini dari torehan di tahun lalu. Pemintaan karet yang terus membaik dan juga rata-rata harga karet yang mulai stabil, menjadi katalis positif bagi perseroan untuk dapat mencapai target bisnis di tahun ini. 

"Permintaan karet saat ini masih positif dapat dilihat dari harga karet yang masih ada di sekitar US$ 1,5 - US$ 1,7 per kilogram," ungkap Sekretaris Perusahaan PT Kirana Megatara Tbk, Ferry Sidik kepada Kontan.co.id, Kamis (24/6).

Sebagai gambaran, di tahun lalu KMTR membukukan penjualan neto sebesar Rp 8,79 triliun. Angka tersebut menyusut 9% secara tahunan atau yoy dari semula Rp 9,67 triliun di tahun 2019. 

Baca Juga: Smartfren (FREN) berharap akuisisi Moratelindo bisa mempercepat pengembangan 5G

Manajemen KMTR menyebut, penurunan itu disebabkan oleh penurunan kuantitas penjualan SIR dan juga penurunan rata-rata harga jual karet, dari semula US$ 1,41 per kilogram di tahun 2019 menjadi US$ 1,32 kilogram di awal tahun 2020. 

Sementara itu, dari sisi bottom line KMTR meraup peningkatan laba bersih hingga 1.112,5% yoy menjadi Rp 194,79 miliar pada akhir tahun 2020. Sedangkan di tahun sebelumnya, perusahaan ini hanya mampu membukukan laba bersih senilai Rp 16,47 miliar. 

Ferry berujar, harga karet yang mulai merangkak naik di semester kedua 2020 merupakan salah satu faktor yang membuat kinerja laba KMTR bisa tumbuh signifikan di tahun lalu. Selain itu, kinerja di tahun lalu juga terdorong oleh rata-rata kurs yang lebih tinggi dari akhir tahun 2019. 

"Selain daripada itu, rata-rata kurs tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan akhir tahun 2019. Di mana Kirana Megatara masih ada persediaan akhir tahun 2019 dengan kurs yang lebih rendah," ujarnya. 

Baca Juga: Bisnis Trans Power Marine (TPMA) diyakini tumbuh 15% secara kuartalan di triwulan II

Di tahun ini KMTR tidak memiliki rencana untuk melakukan kegiatan ekspansi. Hal itu lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang juga belum mereda hingga saat ini. "Tahun ini tidak ada rencana ekspansi," lanjutnya.

Sehingga, lanjut Ferry, KMTR akan memfokuskan rencana bisnisnya kepada tiga hal utama, yakni fokus kepada pelanggan akhir (industri ban), konsentrasi kepada kesinambungan pasokan bahan baku, serta meningkatkan keunggulan operasi dari sisi kualitas dan efisiensi biaya. 

Mengutip keterangan resmi perseroan, KMTR tercatat menguasai sekitar 20,5% pangsa pasar ekspor pada tahun 2020 dan mayoritas pelanggan bisnis KMTR merupakan 13 pemain besar yang ada di Top 20 produsen ban global, seperti Bridgestone, Continental, Cooper, Goodyear, Hankook, Kumho, Michellin, dan Pirelli. 

Feryy tidak menyebut secara rinci berapa alokasi belanja modal atau capex yang dianggarkan KMTR di tahun ini. Yang terang, dia bilang, dana capex yang bersumber dari laba ditahan perseroan tersebut, sebagian besarnya akan digunakan untuk perbaikan atau penggantian mesin yang sudah tidak layak. 

"Di saat pandemi Covid masih melanda dunia, perseroan lebih banyak melakukan perbaikan ke dalam untuk kesiapan saat kondisi ekonomi dunia sudah membaik," pungkasnya. 

Melansir laporan keuangan perseroan, KMTR membukukan penjualan neto sebesar Rp 3,31 triliun pada kuartal I-2021. Torehan tersebut naik 33,40% dari penjualan neto di kuartal I-2020 senilai Rp 2,48 triliun. 

Sekedar informasi, penjualan KMTR sebagian besarnya dilakukan dengan sistem Kontrak Jangka Panjang (LTC) yang 95% di antaranya untuk pasar ekspor. 

Selanjutnya: Simak kinerja Guna Timur Raya (TRUK) yang berhasil pangkas rugi bersih di kuartal 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×