kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga kebutuhan pokok mulai melandai


Jumat, 25 Oktober 2013 / 08:17 WIB
Harga kebutuhan pokok mulai melandai
ILUSTRASI. Alpukat bisa membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes.


Reporter: Handoyo, Maria Elga Ratri, Fitri Nur Arifenie | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Memasuki kuartal IV tahun ini, harga beberapa bahan pokok yang sempat melambung tinggi, perlahan mulai menurun. Meskipun beberapa komoditas diantaranya masih ada yang mengalami kenaikan.


Beberapa komoditas yang menunjukan penurunan antara lain bawang merah, telur ayam, beras dan gula. Penurunan harga karena pasokan sedang banyak. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya seperti cabai dan terigu. Sementara harga daging tetap tinggi.


Tepung terigu


Sribugo Suratmo, Ketua Umum Asosiasi Roti, Biskuit, dan Mi Instan (Arobim) mengatakan, secara umum harga terigu tidak mengalami kenaikan pada Oktober ini. Meski demikian, harga terigu bisa naik pada bulan depan. Alasannya karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. "Kalaupun ada kenaikan hanya 2%-4%," kata Sribugo, Kamis (24/10).


Rita Sridari, pengusaha makanan di Depok menuturkan, minggu ini, ia harus membeli tepung terigu lebih mahal. Misal untuk terigu merek lencana merah dari Bogasari naik dari Rp 138.000 menjadi Rp 144.000 per bal kemasan 25 kilogram (kg). Untuk merek lainnya ada kenaikan sekitar Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per bal. "Saya ambil tepung tiap minggu, baru Senin kemarin harganya naik," ujarnya.


Gula


Berbeda dengan harga tepung terigu, menurut Rita, harga gula cenderung turun. Sebelumnya, harga gula sebesar Rp 535.000 per bal kini hanya Rp 495.000 per bal.


Arum Sabil, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengatakan, pada Oktober ini harga stabil dibandingkan bulan lalu yakni sekitar Rp 9.200 sampai Rp 9.400 per kg. "Tapi bila dibandingkan dengan tahun lalu, harga turun," kata Arum. Tahun lalu, harga lelang gula mencapai Rp 10.200 per kg.


Telur ayam


Don P. Utoyo, Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) mengatakan, harga telur ayam cenderung turun. Di tingkat peternak, telur ayam dibanderol Rp 13.000 hingga Rp 13.500 per kg pada Oktober ini.


Padahal, bulan lalu harga telur sekitar Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per kg. "Kalau harga Rp 16.500 sampai Rp 17.500 per kg di pasar, itu sudah di luar kuasa peternak," kata Don lalgi.


Harga telur turun karena permintaan tidak banyak. Peternak harus merugi sekitar Rp 3.000-Rp 3.500 per kg. "Sebab biaya produksi sekitar Rp 15.000 - Rp 16.000," ujar Don.


Cabai


Di Oktober ini, harga cabai makin pedas. Harga cabe merah keriting rata-rata bulan Oktober ini Rp 35.398 per kilogram (kg), naik 31,12% dibandingkan bulan September Rp 26.997 per kg. Cabe merah biasa, pada bulan Oktober ini sebesar Rp 37.088 per kg, naik 27,10% dibanding September yang hanya Rp 29.180 per kg.


"Harga naik karena memang produksinya tidak terlalu baik," ujar Sukoco, Koordinator Wilayah Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur.

Bawang merah


Mudatsir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Bawang Nasional (Debnas) mengatakan, harga bawang merah pada bulan ini cenderung turun dibandingkan bulan lalu. "Beberapa daerah sedang panen sehingga produksi sedang tinggi," katanya.


Data Kementrian Perdagangan menunjukan pada Oktober, rata-rata harga bawang merah Rp 26.116 per kg, turun 22,9% dibanding September yang berada di kisaran Rp 33.873 per kg.


Beras


Nellys Soekidi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta bilang harga beras stabil meski di tahun ini ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Untuk mengantisipasi kenaikan harga, Perum Bulog akan operasi pasar mulai Jumat (25/10). Harga beras akan dijual Rp 7.100 per kg.


Saat ini harga beras IR 64 kualitas 3 sebesar Rp 7.600 sampai Rp 7.700 per kilogram (kg). Sementara kualitas dua dibanderol Rp 7.800 sampai Rp 7.900 per kg. Sedangkan IR 64 kualitas 1 dihargai Rp 8.000 sampai Rp 8.100 per kg. "Untuk yang jenis super di atas Rp 8.200 per kg," katanya. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×