Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Kenaikan harga kedelai di pasar global yang akan berimbas pada harga di pasar lokal tentu saja berpengaruh pada produsen minuman sari kedelai. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Suroso Natakusuma di Jakarta, Kamis (11/11).
"Kedelai adalah bahan baku utama minuman sari kedelai, dan tidak bisa diganti dengan yang lain," kata Suroso.
Sayangnya, produsen sari kedelai tidak bisa serta-merta menaikkan harga jual minuman sari kedelainya. Mereka akan melihat kondisi pasar dan tingkat daya beli konsumennya. Jika bahan baku naik, produsen memiliki dua pilihan yaitu menaikkan harga atau mengurangi volume atau ukuran produknya.
Suroso menegaskan, hingga saat ini para produsen ini masih menghitung dampak kenaikan harga bahan baku kedelai ini kepada harga jual produknya. "Kekuatan produsen untuk menahan penguatan harga ini juga ditentukan dari seberapa besar stok kedelai yang mereka miliki," jelasnya.
Salah satu pemicu peningkatan harga kedelai di pasar global adalah tingginya impor kedelai China. Berdasarkan laporan Pusat Informasi Minyak dan Biji- bijian China (China National Grain and Oils Information Center) seperti yang dikutip Bloomberg Kamis (11/11) bulan November ini impor kedelai China naik 39% ketimbang bulan sebelumnya menjadi sebesar 5,2 juta ton.
Asal tahu saja, Oktober lalu China telah mengimpor kedelai sebanyak 3,73 juta ton. Jumlah impor ini adalah jumlah impor terendah sejak Maret lalu. Ini disebabkan karna siklus pembelian kedelai dan libur panjang hingga satu minggu yang membuat proses di bea cukai menjadi lebih lambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News