kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perubahan cuaca ubah pola panen kedelai


Rabu, 03 November 2010 / 10:28 WIB
Perubahan cuaca ubah pola panen kedelai
ILUSTRASI. Yozua Makes, CEO Plataran Hotel & Resorts


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Perubahan cuaca yang terjadi belakangan tak urung membuat pola panen kedelai tahun 2010 ini sedikit berbeda dibanding pola panen pada tahun 2008 dan 2009. Pada tahun ini, puncak panen kedelai untuk periode Januari sampai Agustus ada pada bulan Juni. Sementara pada tahun 2008 dan 2008 lalu, pada periode Januari sampai Agustus puncak panennya ada pada bulan Mei.

Melihat kondisi cuaca yang masih belum kondusif untuk tanaman kedelai, Ketua Dewan Kedelai Nasional Benny Kusbini memprediksikan produksi kedelai sebesar 905.020 ton sesuai ARAM III BPS tahun ini sulit untuk tercapai. Pasalnya, hingga saat ini areal tanam kedelai terus menyempit, sementara belum ada penambahan lahan baru. "Petani juga banyak mengalami gagal panen akibat kualitas bibit kurang baik dan pola tanam yang belum bagus," jelasnya.

Tapi, Direktur Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian Muchlizar Murkan mengakui, tingginya curah hujan pada tahun ini memang sangat berpengaruh pada produksi kedelai. Sehingga, "Kalau untuk tahun 2010 produksi kedelai memang tidak bisa naik seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.

Meski begitu, penurunan ini masih wajar karena adanya pengaruh cuaca. Tahun lalu produksi kedela nasional mencapai 974.520 ton; meningkat sekitar 20% ketimbang tahun 2008. "Produksi tahun 2008 juga naik 30% dari tahun sebelumnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×