Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
GUANGZHOU. Harga kedelai dan minyak sawit global kemungkinan akan terus reli karena tingginya permintaan dari China. Selain itu, investor membungkus komoditasuntuk memproteksi investasi mereka.
Harga kedelai untuk pengiriman bulan Juli kemungkinan naik menjadi US$ 16 per bushel dari US$ 13 per bushel karena kekeringan yang terjadi di AS pada musim panas mendatang. Hal ini ditegaskan oleh Anne Frick, Analis Prudential Bache Commodities LLC di New York.
Sementara itu, harga minyak sawit juga diperkirakan akan terus reli pada tahun 2011 mendatang. Hal ini dicuatkan oleh Godrej International Ltd. Director Dorab Mistry. Akhir pekan lalu, ia juga memprediksi harga minyak sawit kemungkinan akan menyentuh 3.300 ringgit (US$ 1.067) per ton, level yang bahkan sudah dicapai pada awal pekan ini.
Melonjaknya harga kemungkinan akan ikut mengerek harga makanan yang berpotensi meningkatkan inflasi. Harga makanan dunia juga telah naik ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir pada bulan Oktober lalu. Food and Agriculture Organization (FAO) United Nations menghitung, harga daging, sereal, minyak goreng dan gula menjadi makin mahal.
Harga komoriti pertanian yang diukur oleh GSCI Agriculture Index Standard & Poor dari delapan kontrak, telah naik 37% sepanjang tahun ini lantaran pertumbuhan China dan India naik tiga kali lipat lebih cepat ketimbang AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News