kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas belum pulih, United Tractors pasang target konservatif


Kamis, 12 Maret 2020 / 18:40 WIB
Harga komoditas belum pulih, United Tractors pasang target konservatif
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). PT United Tractors Tbk (UNTR) belum mematok tinggi penjualan alat beratnya di tahun ini karena harga komoditas yang b


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) belum mematok tinggi penjualan alat beratnya di tahun ini. Harga komoditas yang belum pulih dan kondisi ekonomi global turut mempengaruhi proyeksi bisnis perseroan.

Sara Loebis, Corporate Secretary UNTR mengatakan untuk target penjualan alat berat tahun ini diperkirakan masih sama seperti tahun kemarin. "Proyeksi kami untuk tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Baca Juga: Harga gas alam merosot makin dalam terseret penurunan harga minyak

Tahun lalu perusahaan menjual sebanyak 2.926 alat berat eskavator Komatsu dengan porsi 41% nya dari sektor pertambangan. Mengenai lemahnya pembiayaan multifinance terhadap alat berat, Sara mengatakan kondisi tersebut diakibatkan oleh kondisi pelemahan pasar alat berat saat ini.

Pelanggan alat berat UNTR, manajemen bilang memang mayoritas membeli alat melalui leasing company atau perusahaan pembiayaan. Untuk pasar di awal tahun sendiri, menurut manajemen juga belum tampak tren kenaikan.

Meski lini bisnis penjualan alat berat masih stagnan, UNTR tetap menggenjot bisnis layanan purna jual. Menurut Sara sepanjang customer tetap beroperasi, kebutuhan parts dan service UNTR tentu diharapkan tetap ada.

Baca Juga: Begini realisasi produksi mineral hingga awal Maret 2020 ini

Namun terhadap lini ini UNTR juga tak muluk-muluk menargetkan pertumbuhannya, mengingat ada kemungkinan customer juga berupaya seefisien mungkin dalam berbelanja. "Jadi kami belum memproyeksikan adanya pertumbuhan yang signifikan," kata Sara.




TERBARU

[X]
×